EditorialNews

Dua ribu dua tiga

FOTO : freepick.com

JARUM jam terus bergerak seiring dengan berjalannya waktu. Tanpa terasa, semua umat manusia di planet bumi ini, beberapa jam kedepan akan menghabiskan penghujung tahun 2022.

Yang tak mati tak kembali, dan yang lahir merupakan harapan. Begitu banyak peristiwa dahsyat terjadi sepanjang tahun ini. Bencana alam, kebijakan politik, dan pelbagai spektrum tatanan sosial telah mewarnai ragam kehidupan kita semua dalam berbangsa dan bernegara.

Dalam pusaran global, sepertinya perang Ukraina dan Rusia belum akan berhenti, dan dampaknya bisa saja meluas, jika berbagai pihak terus ikut campur dalam konstelasi politik kedua negara itu. Tentu saja, sebagai umat bumi, kita hanya berharap, perang nuklir tak sampai terjadi.

Di nusantara, kilasan bencana, dan politik terus mewarnai arah perjalanan bangsa sepanjang 2022, sebut saja soal kasus Ferdy Sambo yang menyedot perhatian nasional, kemudian kasus tewasnya ratusan orang dalam tragedi sepak bola di Malang, Jawa Timur, di susul, kebijakan kenaikan harga BBM, dan gempa Cianjur.

Deklarasi pencalonan Anies Baswedan di tahun ini sebagai Calon Presiden 2024 oleh Nasdem, ikut memberikan pengaruh besar dalam sendi politik ditanah air.

Dua ribu dua dua akan berakhir, dan Dua ribu dua tiga segera kita mulai. Satu hal yang pasti, secara nasional, pergulatan politik semakin memanas. Hal itu seiring dengan semakin dekatnya pentas demokrasi, dan suksesi kepemimpinan nasional.

Dua ribu dua tiga juga akan kita hadapi tanpa kepastian perang Ukraina dan Rusia akan berakhir. Ancaman global berupa krisis pangan masih menjadi catatan penting yang harus Jadi perhatian bangsa ini.

Krisis pangan, inflasi, dan gejolak politik jelang 2024, dipastikan terus mengkristalisasi di dua ribu dua tiga. Sebagai rakyat, tentu kita tak banyak pilihan, hanya melihat seperti apa para pengelola negeri ini menjalankan sistem pemerintahan untuk mampu menghadapi berbagai tantangan bangsa dan negara ini di 2023. (***EDITORIAL)

Shares: