NewsOlahraga

Dukungan Pemerintah Aceh untuk PORA di Pidie 2022 capai Rp130 miliar

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Dedy Yuswadi mengatakan, sejak tahun 2020 hingga 2022 pemerintah provinsi ujung barat Sumatra itu telah memberikan dukungan anggaran senilai Rp130 miliar, untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang akan diselenggarakan di Pidie pada 2022 nanti.
Dukungan Pemerintah Aceh untuk PORA di Pidie 2022 capai Rp130 miliar
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, Dedy Yuswadi

POPULARITAS.COM – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Dedy Yuswadi mengatakan, sejak tahun 2020 hingga 2022 pemerintah provinsi ujung barat Sumatra itu telah memberikan dukungan anggaran senilai Rp130 miliar, untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang akan diselenggarakan di Pidie pada 2022 nanti.

Hal tersebut disampaikan Kadisporas Aceh, dalam keterangan tertulisnya yang diterima popularitas.com, Senin (31/1/2022) menanggapi pelaksanaan PORA 2022 di Pidie.

“Pemerintah Aceh sangat serius mendukung dan menyukseskan PORA 2022 di Pidie,” tukasnya.

Bentuk keseriusan itu, tambahnya, berupa dukungan anggaran dalam kurun waktu tiga tahun sebesar Rp130 miliar, yakni tahun 2020 sebesar Rp20 miliar, tahun 2021 Rp90 miliar, dan 2022 Rp20 miliar. Jadi totalnya sudah Rp130 miliar diplot Pemerintah Aceh untuk PORA di Pidie, sebutnya.

“Kalau kita berkaca dari PORA sebelumnya, PORA Aceh Timur anggarannya sebanyak 60 miliar, dan PORA Aceh Besar senyak 80 miliar. Sedangkan PORA Pidie 130 miliar. Kemudian pada saat penggangaran kita juga berinisiatif untuk segera mencairkan anggaran tersebut” jelas Dedy. 

Terkait pernyataan Pemkab Pidie bahwa salahsatu kendala persiapan PORA 2022 selama ini adalah karena keterlambatan proses pencairan, Dedy menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena adanya keterlambatan pengurusan proses administrasi. 

“Tahun 2019 memang terdapat keterlambatan, karena berkasnya tidak masuk ke kita. Justru kita yang meminta kepada Pemkab Pidie waktu itu, kebetulan Kepala Bappeda masih yang lama, kita sudah minta untuk disegerakan, walaupun pada akhirnya tetap telat juga sampai ke kita,” kata Dedy. 

Begitu juga di tahun tahun 2021, Dedy mengaku tidak proposal yang masuk ke Dispora Aceh.  “Saya sudah koordinasi dengan Dinas Keuangan, waktu itu Pak Azhari, bahwa Pak Azhari juga mengaku proposalnya tidak ada,” tambah Dedy.

Secara mekanisme keuangan, Dedy menjelaskan, sebelum pencairan harus sudah ada proposal yang kemudian diverifikasi. “Itu penyebab terlambat. Sehingga pada bulan September saya dan Pak Azhari berinisiatif untuk meminta kembali proposalnya untuk segera kita proses. Setelah beberapa kali pertemuan dilakukan, barulah di bulan November 2021 cair anggaran 90 miliar tersebut,” kata dedy.

Terkait usulan Pemkab Pidie yang meminta anggaran sebanyak Rp450 miliar untuk persiapan dan pelaksanaan PORA XIV Tahun 2022, Dedy mengatakan, sebagai sebuah usulan hal itu sah saja. Namun kebutuhan anggaran tetap disesuaikan dengan ketersediaan anggaran di Pemerintah Aceh. “Dalam hal ini yang mengetahui adalah Bappeda dan Dinas Keuangan,” sebut Dedy.

Bentuk keseriusan lainnya, kata Dedy, selama ini pihaknya terus memantau perkembangan pembangunan infrastruktur yang akan digunakan untuk even PORA. Sejak akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 pihaknya telah meminta progres, terutama terkait pembangunan sarana dan prasarana.

“Dalam hal koordinasi, kita juga dibantu oleh KONI Aceh untuk membangun komunikasi yang intens dengan Panitia PORA Pidie. Kita akan terus memantau progresnya, terutama dari sisi penggunaan anggaran. Jangan sampai penggunaan anggaran tidak sesuai dengan apa yang diusulkan. Kita juga akan bekerjasama dengan Perkim Aceh.” 

Dispora juga telah meminta kepada Pemkab Pidie untuk menyiapkan time line. “Jadi akan kita kejar terus progresnya sesuai dengan time line tersebut. Koordinasi-koordinasi akan masif kita lakukan. Dalam waktu dekat ini kita akan kembali melakukan rapat-rapat koordinasi,” kata Dedy.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: