POPULARITAS.COM – Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, gelar kegiatan Rembuk Merah Putih. Acara tersebut dilangsungkan di Aula Pascasarjana UIN Ar Raniry Banda Aceh, Selasa 17 Juni 2025.
Kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), acara tersebut diikuti 100 lebih peserta dari berbagai unsur, seperti mahasiswa, wartawan, ormas keagamaan, dan organisasi kepemudaan.
Ketua FKPT Aceh Wiratmadinata, saat buka kegiatan itu menyampaikan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pencegahan intoleransi dan terorisme. Salah satu bentuknya, kontra narasi atas berbagai gejala yang muncul dari perilaku itu ditengah-tengah masyarakat.
“Kita sering melihat ditengah-tengah kita, meski berpendidikan tinggi namun mudah termakan hoax. Nah ini faktor mudahnya seseorang terprovokasi jadi radikal,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wira juga ingatkan bahwa, FKPT Aceh dan BNPT akan melakukan riset nasional, yakni untuk mengukur indeks resiko terorisme (IRT) di Aceh. “Hasil penelitian ini nanti bisa jadi rujukan untuk pemerintah waspadai bahaya laten dari radikalisme,” paparnya.
Menurutnya, ancaman intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme tidak berhenti. Karnanya aktivitas seperti ini disebut bahaya laten. Memang, bicara serangan terorisme, kurun waktu tiga tahun terakhir berhenti, tapi bukan berharti gerakannya tidak ada.
“Nah, riset ini nanti bisa menjelaskan kondisi yang tidak muncul ke permukaan,” imbuhnya.
Di acara itu, tiga narasumber dihadirkan untuk beri materi kepada para peserta, diantaranya Anis Masykur dari Kemenag RI, Teuku Fauzansyah dari BNPT, dan Mukhlisuddin Ilyas dari FKPT Aceh.
Pada bagian akhir kegiatan ini, peserta juga diajak untuk mencoba menulis “feature”, singkat, yang isinya adalah narasi positif untuk selalu teguh menjaga keutuhan NKRI, karena pada prinsipnya pelaku teroris memiliki tujuan untuk menggulingkan Pemerintahan, serta mengganti konsensus kebangsaan; Pancasila, UUD-1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Leave a comment