News

Gelar aksi di DPRA, buruh minta pemerintah naikkan UMP hingga 20 persen

Gelar aksi di DPRA, buruh minta pemerintah naikkan UMP hingga 20 persen
Buruh menggelar aksi di depan gedung DPRA, Banda Aceh, Kamis (8/9/2022). Foto: Riska Zulfira/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Puluhan pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh (ABA) gelar aksi damai menolak kenaikan harga BBM di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Banda Aceh, Kamis (8/9/2022).

Selain menolak kenaikan harga BBM, para buruh juga mendorong Pj Gubernur Aceh untuk menetapkan UMP di daerah itu pada tahun 2023 dengan kenaikan 20 persen dari UMP tahun ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjend) ABA, Habibi Inseun mengatakan, dalam aksi tersebut pihaknya juga mendorong DPRA untuk melakukan revisi Qanun Aceh Tentang Ketenagakerjaan.

“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk konsistensinya memperjuangkan nasib buruh dan para pekerja untuk kepentingan rakyat,” ucap Habibi.

Karena menurutnya, kenaikan harga BBM ini dapat menghimpit kaum masyarakat dari segi ekonomi juga tak terkecuali kaum pekerja buruh.

Seperti halnya, kata Habibi pemerintah Aceh dapat menyesuaikan upah minimum Provinsi Aceh.

“Karena 2021 dan 2022 kita hanya naik 1000 rupiah sehingga daya beli masyarakat tidak ada perubahan, sehingga kenaikan harga BBM membuat masyarakat dan harga barang yang melonjak tinggi itu mempersulit masyarakat,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRA, HT Ibrahim menyampaikan pihaknya juga menolak kenaikan harga BBM. Dirinya mengajak seluruh buruh untuk bersama-sama memperjuangkannya.

“Marilah kita bersama-sama memperjuangkan ini jangan ada yang anarkis. Kita sampaikan aspirasi kita di depan gedung DPRA rumah kita bersama, kami ada disini karena kalian, kalau tidak ada kalian kami tidak ada disini,” ucap Ibrahim.

Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa DPRA telah mengirimkan surat ke Presiden pada 5 September 2022 lalu terkait penolakan kenaikan BBM.

“Dan semua itu berisikan semua tuntutan dari teman-teman dan dari mahasiswa,” imbuhnya.

Shares: