News

Hadapi krisis, Sri Lanka berjuang amankan pasokan bahan bakar

Seseorang mengibarkan bendera Sri Lanka pada demonstrasi menuntut pembebasan untuk para demonstran yang ditahan polisi karena menghalangi pintu masuk ke Sekretariat Presiden Sri Lanka, di tengah krisis ekonomi negara tersebut, di Kolombo, Sri Lanka, Senin (20/6/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS /Dinuka Liyanawatte/hp/RAP)

POPULARITAS.COM – Sri Lanka berjuang untuk mengamankan pasokan bahan bakar segar, ketika negara berpenduduk 22 juta jiwa yang sedang dilanda krisis itu  hanya memiliki 15.000 ton bensin dan solar untuk menjaga layanan penting tetap berjalan dalam beberapa hari mendatang.

“Kami memiliki sekitar 9.000 metrik ton solar dan 6.000 metrik ton bensin yang tersisa. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendapatkan stok baru, tetapi kami tidak tahu kapan itu akan terjadi,” kata Menteri Tenaga dan Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera, dikutip dari laman Antara, Senin (27/6/2022).

Negara pulau itu sedang menghadapi krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade dengan cadangan devisa pada rekor terendah menyulitkan pembayaran komoditas impor penting termasuk bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.

Menurut Wijesekera, negaranya kini berjuang menemukan pemasok karena banyak di antara mereka enggan menerima surat kredit (letter of credit) dari bank Sri Lanka.

Disebutkan ada lebih dari 700 juta dolar AS (sekitar Rp10,4 triliun) pembayaran yang telah jatuh tempo, sehingga sekarang pemasok menginginkan pembayaran di muka.

Dalam dua bulan terakhir, Sri Lanka sebagian besar menerima bahan bakar melalui jalur kredit India senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,4 triliun) yang habis pada pertengahan Juni.

Pengiriman bensin yang dijadwalkan Kamis lalu gagal tiba dan belum ada pengiriman baru yang dijadwalkan, kata Wijesekera.

Shares: