POPULARITAS.COM – Sejumlah pedagang beras di Banda Aceh memprediksikan kenaikan harga beras sejak November 2017 akan bertahan hingga Januari 2018 menyusul belum adanya musim panen.
“Kami perkirakan kenaikan harga yang hingga saat ini telah mencapai sekitar Rp10 ribu per sak untuk berbagai kaulitas, sejak merangkak naik dari awal November tahun lalu,” kata salah seorang pedagang beras di Gampong Baru, Abdul Wahab di Banda Aceh, Kamis (11/1/2018) seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan harga beras kualitas super di tingkat grosir paling mahal dibandrol Rp165 ribu per sak isi 15 kilogram atau naik sekitar Rp10 ribu per sak dibanding sebelumnya hanya Rp155 ribu per sak.
Selanjutnya untuk kualitas sedang dibandrol Rp142 ribu per sak isi 15 kilogram dan untuk terendah di tingkat grosir Rp136 ribu per sak isi 15 kilogram dan untuk beras operasi pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kelas medium dijual Rp8.600 per kilogram dan Rp129 ribu per sak isi 15 kilogram.
Menurut dia kenaikan harga yang terjadi selama ini kemungkinan menjadi puncak dan akan terjadi perubahan setelah masuknya musim panen yang akan berlangsung mulai dari Februari di sejumlah daerah menyusul akan ada musim panen di sejumlah daerah.
“Memang panen tersebut tidak terlalu luas, namun ini juga akan memberikan kontribusi terhadap pasokan beras di pasaran,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Askari, mengatakan sejak November terjadi kenaikan harga beras di pasaran menyusul belum tibanya musim panen di daerah penghasil salah satu kebutuhan tersebut.
“Harga tersebut baru akan kembali normal jika sudah masuknya musim panen,” katanya.
Sebelumnya, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh menyelenggarakan operasi pasar beras medium dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan tersebut di pasaran dengan memasok beras tersebut kepada para pedagang yang menjadi pusal pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kegiatan yang diselenggarakan di Aceh ini berdasarkan Surat Menteri Perdagangan RI nomor 31/M-DAG/SD/1/2018 tanggal 5 Januari 2018 tentang Pelaksanaan Stabilisasi Harga dan Pasokan Beras Medium,” kata Kadivre Bulog Aceh, Basirun.
Ia menjelaskan pelaksanaan OP CBP tersebut dilaksanakan 27 pasar/titik OP yang meliputi 75 toko/kios dan 21 Rumah Pangan Kita (RPK) di wilayah operasional Divre Aceh
“OP CBP ini akan terus dilaksanakan dan disesuaikan dengan permintaan dari masayarakat. Artinya dalam pelaksanaanya kita tidak membatasi jumlahnya dan ini dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Aceh,” katanya.[acl]