EkonomiNews

Hiswana Migas Aceh: Gas elpiji tiga kilogram tak boleh ada di pengecer

Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Aceh menegaskan bahwa gas elpiji tiga kilogram subsidi tak boleh ada di pengecer. Semua gas ini harus dijual di tingkat pangkalan.
Hiswana Migas Aceh dapat laporan LPG 3 kg dijual di luar HET
Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin melakukan sidak gas elpiji tiga kilogram di Banda Aceh, Rabu (9/3/2022). FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Aceh menegaskan bahwa gas elpiji tiga kilogram subsidi tak boleh ada di pengecer. Semua gas ini harus dijual di tingkat pangkalan.

“Target kita ke depan di pengecer nggak ada lagi. Cuma agen ke pangkalan, dari pangkalan langsung ke masyarakat,” kata Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin.

Nahrawi menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di sela-sela melakukan sidak ke sejumlah pengecer gas elpiji tiga kilogram di Kota Banda Aceh, Rabu (9/3/2022).

Dalam sidak itu, Nahrawi menekankan kepada pengecer agar tak lagi memperdagangkan gas elpiji subsidi. Selain itu, ia juga meminta kepada pangkalan-pangkalan agar menjual gas espiji subsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp18 ribu.

“Semua pangkalan itu harus menjual sesuai HET. Lembaga penyalur yang resmi adalah pangkalan. Ini lagi kita rapikan. Nggak boleh beredar di pengecer lagi,” tegas Nahrawi.

Nahrawi mengaku masih menemukan pangkalan-pangkalan di Banda Aceh dan Aceh Besar yang memperdagangkan harga gas subsidi di atas HET, yang angkanya mencapai Rp32 ribu per tabung.

“Ke depan tidak ada penyalur yang di luar pangkalan dan harganya harus sesuai HET,” ujar Nahrawi.

Sebelumnya diberitakan, harga gas elpiji tiga kilogram di tingkat pangkalan sekitar Kota Banda Aceh dan Aceh Besar mencapai Rp32 ribu per tabung. Harga tersebut dinilai mencekik warga.

“Kami beli dari pangkalan Rp30 hingga Rp32 ribu, kami jual kembali ke masyarakat Rp35 ribu, ada untung sedikit untuk nafkahi anak-anak,” kata Muliadi, pengecer gas elpiji tiga kilogram di kawasan Lampaseh, Banda Aceh.

Muliadi menyampaikan hal tersebut di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) tim terpadu yang terdiri dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh, Dinas ESDM, Disperindag, Biro Ekonomi, Pertamina dan Hiswana Migas Aceh terhadap gas elpiji subsidi, Rabu (9/3/2022).

Sidak tersebut dipimpin Kabid Minyak dan Gas Bumi Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma, Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin serta pihak kepolisian.

Kepada tim terpadu, Muliadi mengaku gas elpiji tiga kilogram itu dipasok oleh seseorang secara bergantian. Sehingga, ia tak tahu pasti dari pangkalan mana saja gas tersebut didatangkan.

“Saya tidak tahu dari pangkalan mana. Karena yang bawa kemari berganti-ganti orangnya, kadang 3 biji, kadang 2 biji,” sebut Muliadi.

Shares: