News

IDI ingatkan warga waspada masuknya varian Omicron ke Aceh

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron masuk ke provinsi berjuluk Tanah Rencong itu.
Arsip - Penumpang kapal penyeberangan Banda Aceh - Sabang saat tiba di Pelabuhan Balohan, Kota Sabang, Jumat (31/12/2021). (ANTARA/Khalis)

POPULARITAS.COM – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron masuk ke provinsi berjuluk Tanah Rencong itu.

“Aceh, dalam pandangan IDI wilayah Aceh juga akan merasakan imbas dari Omicron meski biasanya lebih lambat dari daerah lain,” kata Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman, dikutip dari Antara, Rabu (12/1/2022).

Ia menjelaskan belajar dari pengalaman penyebaran COVID-19 varian Delta pada 2021, telah membuat trauma sistem kesehatan Indonesia. Bahkan layanan kesehatan nyaris lumpuh saat menghadapi ledakan jumlah pasien yang terinfeksi varian Delta.

“Hampir tidak ada daerah yang lolos dari kasus Delta,” kata Safrizal.

Menurut penelitian, kata Safrizal, tingkat penularan varian Omicron lebih tinggi dibandingkan varian Delta. Saat ini lebih dari 500 kasus Omicron telah terdeteksi di Tanah Air, bahkan jumlah kasus tersebut bisa lebih tinggi lagi di tengah masyarakat.

“Prediksi pemerintah, puncak penyebaran Omicron akan terjadi di bulan Februari (2022),” kata Safrizal.

Menurut dia, sulit mencegah agar varian Omicron tidak masuk ke Bumi Serambi Mekkah, mengingat arus perjalanan dan juga transportasi praktis berlangsung normal tanpa pembatasan.

Karena itu, IDI mengimbau pemerintah daerah harus sudah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menghadapi lonjakan kasus. Kemudian juga meminta masyarakat untuk menguatkan kesadaran warga agar saling melindungi anggota keluarnya dari infeksi.

“Pengalaman kita membuktikan bagaimana mengurangi mobilitas, meminta anggota keluarga patuh pada prokes saat berada di luar rumah, membersihkan dengan mandi sebelum bertemu keluarga sangat bermanfaat dalam menghambat penularan di klaster keluarga,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, upaya peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 termasuk vaksin penguat harus terus ditingkatkan dalam upaya mencapai kekebalan kelompok.

Shares: