News

Isolasi Mandiri Saling Menjaga Putuskan Penyebaran Covid-19

Isolasi Mandiri Saling Menjaga Putuskan Penyebaran Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, menyampaikan pernyatan pers terkait perkembangan Corona Virus di Aceh, Selasa, 07/04/2020. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) meminta kepada seluruh warga yang baru datang dari transmisi lokal Covid-19, agar disiplin melakukan isolasi mandiri. Ini dilakukan agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus corona di Aceh.

Isolasi mandiri yang diduga terjangkit virus corona bukan untuk membatasi interaksi dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya. Tetapi dimaksud agar orang yang baru tiba dari wilayah transmisi lokal dan memiliki potensi terinfeksi virus corona, tidak menjadi mata rantai penularan kepada orang baru di desanya.

Pada sisi yang lain, tambah SAG, seseorang yang disiplin melakukan isolasi mandiri akan terlindungi dari perasaan dicurigai oleh orang lain sebagai pembawa virus corona. Isolasi mandiri juga mencegah perasaan was-was orang lain di sekitarnya.

“Menguntungkan kedua belah pihak, baik yang baru datang maupun penduduk setempat, karena itu perlu saling mendukung dan saling menghargai antarsesama,” kata SAG Sabtu (2/5/2020) pukul 15.00 WIB.

Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Dalam pengawasan (PDP) Covid-19 bertambah lagi sebanyak 9 kasus, sehingga jumlah ODP Aceh secara kumulatif sudah mencapai 1.902 orang.

“Tapi jumlah yang sudah selesai masa pemantauan lebih banyak,” tukas SAG.

Ia menjelaskan, dari 1.902 ODP di Aceh, hanya 242 orang yang masih dalam pemantauan, sedang lainnya yang jauh lebih banyak, 1.660 orang, sudah selesai masa pemantauannya. Masa pemantauan tersebut hanya 14 hari, sejak seseorang tiba dari daerah penularan lokal dan menunjukkan gejala demam dengan suhu di atas 38 °C, atau pernah demam, flu, atau gangguan pernafasan ringan.

SAG menjelaskan, jumlah PDP juga bertambah sebanyak lima orang, sehingga menjadi 91 orang. Rinciannya, masih dirawat di rumah sakit sebanyak 8 orang, yang sudah sehat dan pulang dari rumah sakit sebanyak 82 orang. Sedangkan PDP yang meninggal dunia masih tercatat 1 kasus, pada Maret 2020, urainya.

Selanjutnya, sambung SAG, jumlah yang positif Covid-19 di Aceh hingga saat ini sudah mencapai 11 orang. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat tim medis rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh tinggal 2 orang. Positif Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai 8 orang, dan yang meninggal satu orang. Kasus meninggal ini juga konfirmasi positif Covid-19 pada Maret 2020 lalu.

Kasus positif Covid-19 yang ke-11 Aceh dan tercatat kemarin, yakni inisial MAH (19 tahun). Ia teman AJ (19 tahun), kasus Covid-19 yang ke-10. Keduanya santri di Pompes Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur. Meeka sana-sama pulang ke kampungnya di Aceh Tamiang.

“Kita harapkan Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota memberikan perhatian khusus terhadap teman-teman AJ lainnya. Memantau dan memberi akses seluas-luas bila mereka mengeluh sakit,” harap SAG [acl]

Shares: