News

Jargas tonggak penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat Aceh

Kadis ESDM Aceh, Mahdinur dan tim melakukan peninjauan pembangunan jargas di Kota Langsa dan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Foto: dok. Dinas ESDM Aceh

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan upaya-upaya dalam menyejahterakan masyarakat di ujung barat Sumatra itu. Salah satunya adalah melalui program pembangunan jaringan gas (jargas).

Melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Dinas ESDM Aceh terlibat langsung dalam melakukan pendataan calon penerima sambungan program itu. Ini agar penyaluran dilakukan tepat sasaran.

Dinas ESDM Aceh mentatat, selama periode 2015-2021, 35.824 jargas terpasang untuk rumah tangga masyarakat kurang mampu dan pedagang kecil di daerah ujung barat Sumatra itu.

Meski proyek ini terhenti sementara pada 2022 dan 2023, dampak positif dari pemasangan jargas di Aceh tetap menjadi tonggak penting dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Bidang Minyak dan Gas (Migas) Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma mengatakan bahwa proyek ini telah memberikan manfaat signifikan kepada penduduk di beberapa daerah, termasuk Lhokseumawe, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang.

“Pemasangan jargas bumi memberikan banyak keuntungan, terutama dalam hal bahan bakar rumah tangga,” kata Dian Budi kepada popularitas.com, Jumat (24/11/2023).

Salah satu keuntungan yang diungkapkan oleh Dian Budi Dharma adalah harga gas jargas yang lebih murah dibandingkan dengan LPG 3 kilogram. Selain itu, warga tidak perlu mengantre untuk membeli gas, yang seringkali menjadi masalah dalam distribusi LPG di tingkat gampong atau kecamatan.

Dengan menggunakan asumsi penggunaan rata-rata gas LPG rumah tangga sederhana, Dian Budi menjelaskan bahwa biaya energi yang dikeluarkan oleh rumah tangga sederhana dengan harga eceran tertinggi untuk LPG subsidi adalah Rp72 ribu per bulan.

Sementara itu, tambah dia, biaya untuk LPG non-subsidi (LPG 12 kg) mencapai sekitar Rp150 ribu per bulan. Dengan pemasangan jargas bumi yang harganya Rp4.250/meter kubik, pengeluaran untuk rumah tangga per bulan dapat turun menjadi Rp63.750.

Keuntungan lain dari pembangunan jargas adalah peningkatan keuntungan usaha golongan lemah, seperti usaha rumah tangga pembuatan kue, penjual gorengan, dan warung kopi sederhana.

Kepala Bidang Minyak dan Gas (Migas) Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma. Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

Dian Budi Dharma menekankan bahwa adanya jargas ini dapat mengurangi biaya produksi para pedagang kecil, sehingga mereka dapat mendapatkan untung yang maksimal.

Selain manfaat ekonomi, pembangunan jaringan gas ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap gas LPG 3 kg, menghindarkan terjadinya antrean yang sering terjadi.

Dian Budi menegaskan bahwa pemasangan jargas merupakan bukti keberpihakan pemerintah kepada masyarakat, disesuaikan dengan potensi sumber daya alam di daerah tersebut.

“Pemerintah daerah, terutama dalam pendataan penerima sambungan jaringan gas, memberikan prioritas kepada masyarakat kurang mampu yang biasanya menerima gas tabung 3 kg dan pelanggan kecil seperti pengusaha mikro,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Budi menjelaskan bahwa pemasangan jargas rumah tangga untuk masyarakat kurang mampu dan pedagang kecil di Aceh terhenti pada 2022 dan 2023. Ini karena pemerintah pusat tidak melakukan penganggaran lagi.

“APBN sudah menghentikan pendanaan untuk pembangunan jargas ini, sehingga tahun ini tidak ada pembangunannya,” tutur Dian Budi.

Shares: