News

Jokowi: Saya Tidak Akan Toleransi Penyelewengan Anggaran

Presiden Jokowi Sebut akan Ada Perluasan Kesempatan Kerja
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

POPULARITAS.COM – Presiden Joko Widodo terus mendorong kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) karena lembaga itu amat penting demi menjamin tercapainya tujuan pemerintah dalam berbagai program terutama yang berkaitan dengan belanja anggaran.

Jokowi meminta, setiap satu rupiah uang negara harus dibelanjakan secara akuntabel, efektif dan efesien. Pengelolaan anggaran yang taat prosedur, katanya, memang penting, tetapi lebih penting dari itu ialah tercapainya target-target yang telah ditetapkan.

“Sekali lagi ini juga harus secara akuntabel, efektif dan efisien, yang ditunggu-tunggu rakyat adalah hasilnya; ini yang banyak kita lupa: yang ditunggu-tunggu rakyat adalah hasilnya,” kata Jokowi dalam pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).

Jokowi menekankan komitmennya untuk tidak akan menoleransi penyelewengan anggaran. Apalagi saat ini di masa pandemi COVID-19 banyak anggaran terkuras untuk sektor penanganan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi.

“Berkali-kali saya sampaikan saya tidak akan memberikan toleransi sedikit pun terhadap penyelewangan anggaran. Apalagi di saat kita seperti sekarang ini semuanya harus dihemat dalam rangka menghadapi pandemi, di saat kita semua sedang bekerja keras,” kata Kepala Negara.

Jokowi mengingatkan lagi tentang tahun 2021 sebagai tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Ia memberi gambaran pada kuartal pertama 2021, ekonomi sudah mulai tumbuh meski minus 0,74 persen. Pemerintah sudah menggelontorkan uang sebanyak Rp700 triliun dalam rangka pemulihan ekonomi, dan karenanya, anggaran sebesar itu harus tepat sasaran.

“Target kita di kuartal II melompat jadi kurang lebih 7 persen. Bukan sesuatu yang mudah, bukan sesuatu yang gampang,” ujarnya.

Sumber: VIVA

Shares: