POPULARITAS.COM – Jumlah umat muslim yang berkurban tahun 2024 diperkirakan naik, saat ini diproyeksi sebanyak 2,16 juta rumah tangga akan melaksanakan kurban. Angka itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni hanya 2,08 juta rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu lembaga riset di Indonesia, Insitute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dalam keterangannya, Jumat (7/6/2024) di Jakarta.
Peneliti IDEAS, Tira Mutiara mengatakan, dengan jumlah rumah tangga yang berkurban tahun 2024, maka potensi ekonominya capai Rp24,5 tirliun, atau naik lebih dari tiga setengah triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hasil penelitian kami, jumlah pekurban atau rumah tangga yang ikut kurban juga naik 80 ribu rumah tangga,” katanya dikutip dari laman Antara.
Tira mengatakan kebutuhan terbesar dari 2,16 juta kelompok masyarakat yang berkurban adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor.
Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20 kg sampai 80 kg dengan berat karkas 41 persen serta berat sapi-kerbau antara 250 kg sampai 750 kg dengan berat karkas 57 persen, maka potensi ekonomi kurban 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak itu setara dengan 117,2 ribu ton daging.
Walaupun secara umum potensi ekonomi dari kurban yang dijalankan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan, namun kelompok masyarakat yang berpotensi kurban kambing-domba dengan bobot 20 kg hingga 40 kg per ekor turun.
“Turun sekitar tujuh persen dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban, kelompok itu merupakan masyarakat kelas menengah,” kata Tira.
Secara kontradiktif, pihaknya pun menemukan adanya kenaikan data masyarakat yang berpotensi berkurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas kaya. “Naik sekitar 21 persen dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban,” kata Tira.
Kondisi ekonomi saat ini dengan banyaknya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tingginya pengangguran diduga menjadi penyebab stagnasi bahkan penurunan signifikan yang terjadi pada kelompok masyarakat kelas menengah yang menjalankan kurban.