EditorialHeadline

Karpet merah investasi untuk Uni Emirat Arab

Karpet merah investasi untuk UEA

POPULARITAS.COM – Sejak 9 Maret 2025, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, kunjungi Aceh. Kedatangannya ke provinsi ujung barat Sumatra tersebut, merupakan kali pertama. Namun, beberapa hari bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Gubernur Aceh Muzakir Manaf, banyak harapan berbuah baik bagi perekonomian di daerah berjuluk serambi mekkah itu.

Sebelum ke Aceh, salah satu perusahaan sektor minyak dan gas dari UEA, Mubadala Energy telah menancapkan kiprahnya di daerah ini. Kompany dari negara kayak minyak itu, adalah Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) migas di Blok Andaman. 

Dari perhitungan dan proyeksi, di perkirakan terdapat potensi 8 trillion cubik feet (TCF) di South Andaman yang terletak di 65 kilometer Pantai Utara Aceh itu.

Mubadala Energy direncanakan pada Desember 2025 akan melakukan Plant od Development (POD) atas blok migas yang mereka kuasai.

Kedatangan Dubes Abdullah Salem Al Dhaheri beri harapan kuat bagi Aceh. Hal itu ditandai dengan keseriusan negara itu untuk berinvestasi di negeri ini, tidak hanya di sektor migas, tapi berbagai proyek-proyek lainnya, bahkan hingga jalan tol.

Sebut saja misalnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menawarkan sejumlah proyek penting, seperti pengelolaan pelabuhan di Sabang, serta kerja sama di Kawasan Ekonomi Khusus di Arun Lhokseumawe untuk pengembangan pabrik petro kimia. “Kami memberikan berbagai insentif, dari kemudahan perizinan hingga kelonggaran dan insentif pajak bagi seluruh investasi UEA di Aceh,” kata Mualem saat bertemu Dubes Abdulla Salem Al Dhaheri.

Mualem sendiri, dalam kampanye politiknya saat Pilkada 2024, menjanjikan investasi sebagai salah satu instrumen bagi solusi atas masalah pengangguran dan kemiskinan di Aceh. Karna itu, bagi Gubernur Aceh Muzakir Manaf, setiap investasi harus diberikan karpet merah, termasuk dari Uni Emirat Arab.

Investasi memang syarat penting bagi langkah-langkah percepatan pembangunan ekonomi di provinsi berjuluk serambi mekkah ini. Tantangan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, masalah tingginya angka pengangguran, diharapkan bisa diatasi dengan masuknya investasi ke daerah ini.

Uni Emirat Arab yang merupakan negara kaya minyak dan memiliki banyak perusahaan multinasional, diharapkan menjadi salah satu pihak yang berkontribusi bagi negara-negara lain untuk datang ke provinsi ini melakukan langkah serupa.

Provinsi ini butuh investasi, sebagai solusi atas persoalan besar yang dihadapi dan juga ditengah keterbatasan fiskal sebagai akibat dari berkurangnya dana otonomi khsusus (Otsus). Semoga, kehadiran UEA, bisa merangsang negara-negara lain berlomba-lomba ke sini. 

Syaratnya tentu, seluruh rakyat Aceh dan stakeholder terkait harus bisa memastikan jaminan keamanan dan rasa nyaman pada investor. InsyaaAllah, jika ini terpenuhi, investasi sebagai salah satu instrument pertumbuhan ekonomi di Aceh bisa dicapai. (***EDITORIAL) 

Shares: