KesehatanNews

Kasus campak di Aceh terbanyak se Indonesia, ini penyebabnya

Banyak ditemukan di Aceh, yuk kenali ciri-ciri difteri dan pertusis
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Imam Murahman. Foto: Riska Zulfira/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Rendahnya cakupan imunisasi di Aceh, menyebabkan kasus campak di wilayah ujung pulau Sumatera ini meningkat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Imam Murahman, menyebutkan kasus campak di daerah ini tembus sebanyak 3.341 kasus sepanjang tahun 2022.

Jumlah itu dikatakan meningkat jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2020 tercatat sebanyak 132 kasus, sementara tahun 2021 sebanyak 125 kasus.

Bahkan, kata Imam, jumlah ini menjadikan wilayah Serambi Mekkah sebagai penyumbang kasus campak tertinggi se Indonesia.

“Untuk Aceh sendiri, Kabupateh Pidie yang paling tinggi kasus campak, sebanyak 1/4 dari jumlah total,” kata Imam kepada popularitas.com, Senin (30/1/2023).

Imam juga menyampaikan, dari hasil pengujian yang dilakukan pada 2022 sebanyak 1.553 sampel, 941 di antaranya dinyatakan positif campak, dan 20 di antaranya terkonfirmasi robella.

Kasus campak ini banyak menyerang anak-anak dan balita. Namun tak dapat dipungkiri dewasa juga ikut terindikasi.

“Banyak diderita oleh balita umur 1-4 tahun sebanyak 40 persen, 5-9 sebanyak 40 persen. Namun 10-15 tahun hanya 10 persen. Bahkan bagi penderita yang berat akan terjadi komplikasi lainnya,” ungkapnya.

Gejala campak, lanjut Imam yakni demam tinggi disertai ruam merah di tubuh. Kemudian penderita juga akan mengalami batuk, pilek hingga diare.

Meskipun telah tercatat sebagai penyakit terbanyak di Aceh, hingga kini Campak masih belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu mengajak masyarakat membawa anaknya untuk imunisasi.

“Sampai saat ini belum ditemukan obat, namun hanya bisa dicegah dengan imunisasi,” ujarnya.

Kata Imam, beberapa daerah lainnya yang cakupan imunisasinya masih tercatat rendah yaitu, Kabupaten Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara, Aceh Jaya dan Aceh Besar.

Shares: