News

Kerugian sektor pertanian akibat banjir Aceh Utara Rp31,2 miliar

Banjir yang menerjang sejumlah kawasan di Aceh Utara, sebabkan kerugian material yang tak sedikit. Selain hancurkan fasilitas umum, dan juga rumah warga, dampak air bah itu juga rugikan sektor pertanian. Tak kurang kerugian yang dialami petani akibat dari luapan sungai itu capai miliaran rupiah.
1.401 hektare sawah di Aceh Utara terendam banjir
Sawah terendam banjir di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Dedy Syahputra

POPULARITAS.COMBanjir yang menerjang sejumlah kawasan di Aceh Utara, sebabkan kerugian material yang tak sedikit. Selain hancurkan fasilitas umum, dan juga rumah warga, dampak air bah itu juga rugikan sektor pertanian. Tak kurang kerugian yang dialami petani akibat dari luapan sungai itu capai miliaran rupiah.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara, Erwandi menerangkan, dari perkiraan pihaknya, kerugian sebagai akibat dari banjir di kawasan tersebut capai Rp32,1 miliar.

Kerugian itu berdasarkan dari areal pertanian yang terdampak mencapai 2.848 hektar, yang tersebar di 13 kecamatan. “Perkiraan kerugian capai Rp32,1 miliar,” katanya kepada laman Antara, Minggu (9/10/2022).

Erwandi mengatakan kerugian kemungkinan bisa bertambah karena petugas masih mendata di lapangan. Apalagi banjir di Kabupaten Aceh Utara sudah meluas.

Adapun lahan pertanian yang terendam banjir yakni, untuk persemaian padi dengan luas mencapai 395 hektare. Kerugian diperkirakan mencapai Rp197,5 juta dan sawah pertanian padi seluas 2.413 hektare dengan kerugian diperkirakan Rp31,6 miliar.

Selanjutnya, untuk lahan tanaman cabai merah seluas 10 hektare dengan kerugian sebesar Rp150 juta dan lahan tanaman kedelai seluas 30 hektare dengan kerugian sebesar Rp150 juta.

“Kami belum bisa memastikan berapa total pastinya padi rusak atau mengalami puso karena banjir. Apalagi banjir masih berlangsung,” kata Erwandi.

Menurut Erwandi, potensi gagal panen atau puso bisa dipastikan akan terjadi karena genangan air merendam sudah lebih dari tiga hari. Sebab, batang padi akan cenderung rusak dan membusuk lebih dari tiga hari.

Erwandi menyebutkan usia padi di area persawahan yang terendam banjir tersebut bervariasi karena penanaman padi di Kabupaten Aceh Utara tidak serentak. Yakni dengan umur tanaman berkisar 10 hingga 110 hari.

“Umur padi bervariasi, mulai dari mulai tanam hingga memasuki musim panen. Petugas di lapangan terus berupaya memperbaharui data kerugian akibat banjir,” kata Erwandi. 

 

Editor : Hendro Saky

Shares: