EkonomiNews

Komisaris PT BAS Ingatkan Amanat RUPS Terkait Peningkatan Pembiayaan

POPULARITAS.COM – Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, selaku Plt Komisaris Utama PT Bank Aceh Syariah, mengingatkan seluruh jajaran PT BAS untuk menindaklanjuti hasil Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Kerja serta kunjungan lapangan Dewan Komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas.

Hal yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan Pembiayaan Produktif harus di atas 20 persen.

Penegasan tersebut disampaikan Taqwallah, dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun PT BAS ke-48, di roof top PT BAS. Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, selaku Pemegang Saham Pengendali PT BAS, Jum’at (6/8/2021).

“Kita semua perlu segera menindaklanjuti hasil RUPS, Rapat Kerja serta kunjungan lapangan Dewan Komisaris pada 103 kantor cabang pembantu dan kantor kas, yang merupakan harapan dari seluruh pemangku kepentingan, antara lain, pembiayaan produktif harus di atas 20 persen,” ujar Taqwallah.

Taqwallah menambahkan, selain target pembiayaan produktif, RUPS dan Rapat Kerja PT BAS juga mengamanatkan agar penagihan pembiayaan macet harus di atas 10 persen, jenjang karier SDI terjamin, standarisasi tampilan tempat pelayanan langsung kepada nasabah, membangun tim kerja yang solid, bukan hanya secara formalitas dan seremonial, namun diterapkan dalam operasional kerja.

Selain itu, Sekda juga berpesan agar Gerakan Bersih, Rapi, Elok dan Hijau (BEREH) agar terus dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang, serta sejumlah pembenahan lainnya.

Sejarah Singkat BAS

Dalam amanatnya, Taqwallah juga menceritakan sejarah singkat PT BAS. Sebagaimana diketahui, Bank tertua di Serambi Mekkah ini didirikan pada tanggal 19 November 1958 di Kutaraja dengan nama NV Bank Kesejahteraan Bank Atjeh.

Sepuluh tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan “NV Bank Kesejahteraan Atjeh” menjadi “Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh”.

Peralihan status, baik dalam bentuk hukum, hak dan kewajiban secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.

Selanjutnya bank ini mengalami empat kali perubahan nama dan badan hukum hingga akhirnya pada 19 September 2016 menjadi PT. Bank Aceh Syariah.

“Alhamdulillah, pada hari ini Bank Aceh Syariah telah memasuki usianya yang ke-48. Untuk itu, kita patut bersyukur karena bank yang kita cintai ini masih terus tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi nyata bagi nasabah, masyarakat, dan daerah Aceh tercinta ini,” kata Taqwallah.

Pada HUT ke-48 ini PT BAS mengusung tema ‘Solutif dan Inovatif.’ Solutif merupakan cerminan keberadaan Bank Aceh memberi solusi bagi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Sedangkan ‘Inovatif’ merupakan cerminan percepatan dan penguatan daya saing menuju kinerja yang optimal.

Shares: