InsfrastrukturNews

Korban Banjir di Aceh Utara Mencapai 19.163 Jiwa

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, mencatat jumlah korban banjir empat kecamatan mencapai 19163 jiwa.

Pemkab telah mambangun dapur umum, termasuk bantuan logistik berupa mie instan dan beras untuk korban banjir meliputi Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, Tanah Luas dan Langkahan.

Kabag Humas Aceh Utara Teuku Nadirsyah menegaskan, jumlah korban banjir empat Kecamatan, meliputi Matang Kuli jumlahnya 8675 jiwa, sementara di Kecamatan Tanah Luas, 5763 jiwa, selanjutnya Pirak Timu, 4088 jiwa dan Langkahan 637 jiwa.

“Jumlah korban banjir telah terdata. Juga bantuan logistik sedang menyusul, sebagaian desa telah diberikan,” katanya, Kamis, (4/1/18).

Dia menegaskan, pihak Pemkab, Badan Penanggulangan Benca Daerah (BPBD), Tim SAR, RAPI, TNI/Polri terus memonitoring lokasi yang sedang dilanda banjir, juga mengevakuasi sejumlah korban banjir, terutama lansia dan balita. Hingga kini belum ditemukan korban akibat banjir.

“Untuk sementara di lapangan semuanya terpantau dengan baik. Sementara bantuan logistik terus berlanjut. Selain itu, kesedian  kebutuhan logistik juga lebih,” paparnya.

Sementara itu Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata menyerahkan bantuan masa panik untuk dua desa di Kematan Matang Kuli. Bantuan itu berupa mie instan, air mineral dan roti.

Disela-sela penyerahan, Untung mengatakan, penyerahan bantuan masa panik untuk Desa Lawang, Tanjong Haji Muda merupakan kepedulian polisi terhadap warga yang menimpa musibah banjir di Kecamatan Matang Kuli.

Selain itu juga tim Polres Aceh Utara terus melakukan monitoring terhadap musibah banjir. “Kedua Gampong tersebut terparah musibah banjir di Kecamatan Matang Kuli,” jelasnya.

Berdasarkan hasil monitoring di sejumlah titik banjir, sebutnya Kecamatan Matang Kuli kondisi dan situasi aman terkendali. Hanya dua desa yang terparah, salah satunya adalah transportasi jalan ke Desa Lawang dan Tanjong Haji Muda terputus.

“Kondisi saat ini tidak bisa lewati roda dua maupun roda empat. Satu-satunya jalan alternatif menuju ke dua desa itu, menggunakan sampan atau oat,” tutupnya.[acl]

Reporter : Khairul Anwar

Shares: