FeatureNews

Mahalnya biaya pengiriman, hambatan Bawadi Coffee penetrasi pasar internasional

Bawadi Coffee, adalah salah satu merek kopi arabica Gayo. Usaha itu dirintis seorang pemuda, Teuku Dharul Bawadi. Di usianya yang tergolong muda, lelaki itu sukses mengembangkan salah satu komoditas unggulan dari provinsi ujung barat Sumatra tersebut.
Mahalnya biaya pengiriman, hambatan Bawadi Coffee penetrasi pasar internasional
Teuku Dharul Bawadi, Owener Bawadi Coffee, saat ikut pameran kopi di Istanbul, Turki

POPULARITAS.COM – Bawadi Coffee, adalah salah satu merek kopi arabica Gayo. Usaha itu dirintis seorang pemuda, Teuku Dharul Bawadi. Di usianya yang tergolong muda, lelaki itu sukses mengembangkan salah satu komoditas unggulan dari provinsi ujung barat Sumatra tersebut.

Menggunakan Brand atau Merek Bawadi Coffee, kini usaha lelaki yang membangun usahanya di Banda Aceh itu, telah menembus pasar internasional. Sejumlah pameran kopi di luar negeri pun telah Ia jajaki, dan juga ekspor ke timur tengah.

Bawadi sendiri, menceritakan usahanya Ia rintis pada 2015 silam. Bermodal Rp30 juta, dan karyawan tiga orang, kini usahanya terus melebarkan sayap, dan meningkatkan volume penjualan dan penetrasi pasar dalam dan luar negeri.

Ia menyebutkan, visi awalnya dirinya membangun usaha tersebut, untuk kuasai pasar luar negeri. Sebab, kopi arabica gayo sudah miliki nama yang bagus di pasar internasional. “Saya memilih luar negeri karena kopi Aceh memang sudah terkenal di sana, kalau saya pasarkan di lokal pasti kalah dengan merek-merek lainnya di sini,” katanya, Sabtu (20/8/2022).

Bawadi Coffee manfaatkan e-commerce dalam negeri untuk penjualan produknya. Produk Bawadi Coffee dapat di pesan
lewat aplikasi Shopee dan Tokopedia

Strategi membangun jejaring pasar internasional memberikan hasil. Hal itu ditandai dengan dirinya berhasil membangun perusahaan di Malaysia, untuk memperluas distribusi pemasaran di negeri jiran itu.

Untuk menunjang aktivitas itu, dirinya kemudian meningkatkan volume produksi, dan juga membeli peralatan berupa mesin-mesin baru untuk dukung kegiatan usahanya. Bawadi juga menambah jumlah karyawannya menjadi 50 orang.

Pada akhir tahun 2017, Bawadi juga tembus masuk ke pasar moderen seperti Transmart Mall dan Indomaret sebanyak 780 outlet yang tersebar di Aceh dan Sumatra, juga memliki jaringan 117 reseller di seluruh indonesia.

Pada tahun 2018, Bawadi mulai bemitra dengan koperasi yang memiliki lahan seluas 1.824 Ha dengan jumlah petani sebanyak 2.134 orang dengan total produksi kopi lebih kurang sebanyak 810.364 kg kopi/tahun siap ekspor.

Di tahun 2019, Bawadi menjalin kerja sama dengan perusahaan di Singapura untuk dapat berperan aktif mengoptimalkan pendistribusian produknya ke berbagai negara. Bawadi Coffee juga aktif mengikuti event-event Internasional di berbagai negara Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika, Eropa dan Australia setiap tahunnya.

Mahal biaya pengiriman, tantangan ekspor ke Mancanegara

Produk Bawadi Coffee diproses secara moderen dan higenis serta dikemas dalam kemasan aluminiumfoil sehingga cita rasa produk kopi tetap terjaga dengan baik.

Dengan keunggulan yang dimiliki, Bawadi Coffee berhasil tembus pasar internasional yaitu Malaysia, Singapore, Thailand dan beberapa negara lainya.

Sebelum pandemi Covid-19, Bawadi Coffe aktif melakukan ekspor kopi ke negara-negara tersebut, jumlahnya mencapai ratusan kilogram. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda dunia dan Indonesia khususnya, kegiatan ekspor tersedat.

Kini, Bawadi Coffee hanya melakukan ekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Jumlahnya pun hanya sekitar 30-50 kg perbulan. Mahalnya biaya transportasi akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan Bawadi menghentikan kopi dalam jumlah besar ke negara-negara lainnya.

“Penyebab lainnya adalah mahalnya kopi kita karena kualitasnya bagus, karena mahal para buyer tidak mencapai kesepakatan untuk membelinya,” kata Bawadi.

Bawadi Coffee berkomitmen untuk terus berkembang dan menghasilkan berbagai produk minuman berkualitas tinggi, baik yang berbasis kopi maupun non-kopi, karena salah satu visi Bawadi Coffee adalah untuk menjadi salah satu perusahaan food & beverage terdepan di tingkat nasional maupun internasional.

Hal tersebut telah dibuktikan dengan telah dihasilkan berbagai varian baru minuman kopi yang menyesuaikan dengan peluang dan kebutuhan pasar.  Serta telah dikembangkan berbagai produk minuman dan makanan seperti coklat 3in1, Coklat bar, Jahe merah dan Emping Melinjo Aceh.

Hanya saja, Bawadi Coffee saat ini fokus pada penjualan di tingkat lokal. Ia hanya melayani pengiriman barang ke berbagai provinsi di Indonesia. Pemasaran di dalam negeri, terang Bawadi, lebih  menjanjikan daripada diekspor ke luar negeri.

“Saya saat ini fokus pasar lokal, nasional, jadi tidak fokus ekspor lagi, memang tidak cocok lagi,” ucap Bawadi.

Bawadi berharap pemerintah ikut membantu para pelaku UMKM-UMKM yang memasarkan produknya di dalam negeri. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan membantu biaya transportasi, sehingga tidak mahal seperti sekarang ini.

“Pemerintah perlu membantu biaya transportasi dan biaya pengiriman, mengingat selama ini biayanya cukup besar,” demikian Bawadi.

Ikut Pameran di Dua Negara

Selain fokus di tingkat nasional, Bawadi Coffee juga ikut mempromosikan produknya di berbagai pameran di tingkat nasional maupun internasional. Seperti pada April 2022 lalu, Bawadi Coffee diundang mengikuti pameran dagang internasional di Boston Massachusetts, Amerika Serikat.

Pameran dagang kopi internasional di Negeri Paman Sam itu dihadiri oleh 14 ribu pengunjung dari benua Amerika, dengan bertajuk Speciality Coffee Expo.

Sebelumnya, Bawadi Kopi Aceh juga baru saja mengikuti pameran dagang kopi Asia Eropa pada 17 sampai 20 Maret 2022 yang terselenggara di Halic Conggress Center Istanbul, Turki.

Pengunjung dalam pameran dagang kopi internasional itu terdiri dari berbagai kalangan di bidang kopi seperti Roaster, Retailer/Wholesaler dan lainnya. Pameran tersebut dikunjungi oleh para barista, pemilik kafe, importir biji kopi, petani kopi dan serta berbagai bidang terkait lainnya.

“Terima kasih KBRI di Washington DC atas undangannya mengikuti pameran dagang kopi internasional tersebut. Ini peluang untuk menjajaki ekspor kopi ke Amerika Serikat, semoga kopi Aceh akan lebih dikenal di dunia internasional,” ujarnya.

Sementara di tingkat nasional, Bawadi Coffee baru saja mengikuti pameran di Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Kota Padang, Sumatra Barat.

Dalam kegiatan yang berlangsung di anjungan Indonesia City Expo (ICE) 2022, 7-10 Agustus 2022 itu, Bawadi Coffee yang ikut bersama Pemerintah Kota Banda Aceh menyuguhkan minuman khas kopi saring jenis robusta dan arabika Gayo.

Selain kopi saring, anjungan kota Banda Aceh juga menampilkan berbagai produk UMKM hasil kerajinan di Kota Banda Aceh seperti kain songket, peci sulaman bordir, peci nasional modifikasi khas Aceh. “Bawadi Coffee ikut serta dalam kegiatan itu, semoga ini menjadi nilai positif dalam mempromosikan kopi Aceh di tingkat nasional,” demikian Bawadi. (**)

Shares: