HukumNews

Mahasiswa demo minta Jokowi tak cawe-cawe KPK

Mahasiswa demo minta Jokowi tak cawe-cawe KPK
Gerakan Mahasiswa Koalisi Indonesia Maju (GM-KIM) saat gelar aksi di kawasan patung kuda Arjuna, Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/12/2023)

POPULARITAS.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Koalisi Indonesia Maju (GM-KIM), gelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kudang, Silang Monas, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Lewat demonstrasi itu, para mahasiswa suarakan dan menuntut Presiden RI Joko Widodo untuk tidak cawe-cawe atau ikut campur dalam persoalan di KPK. Menurut mereka, pemberhentian Firli Bahuri sebagai ketua lembaga anti-rasuah tersebut sebagai bentuk inkonsistensi presiden dalam pemberantasan korupsi.

Kordinasi aksi dari GM-KIM Husna Ibrahim Palik, saat menyampaikan orasi menyebutka bahwa, banyak kejanggalan dalam penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Dugaan pemerasan yang disangkakan kepada Ketua KPK RI non-aktif tersebut, tidak didasarkan pada fakta. Wajar saja kemudian mantan purnawirawan Polri bintang tiga itu mengajukan praperadilan.

“Kasus yang menimpa Firli Bahuri dan kelembagaan KPK, tidak seperti yang tampak dipermukaan semata. Ini skenario lain dibalik mentersangkakan Firli,” ujarnya.

Dia menegaskan, Kuat dugaan ada perlawanan dari kelompok anti pemberantasan korupsi yang selama ini dirugikan akibat tindakan dan sikap tegas Firli bahuri, tambahnya.

Dalam aksinya GM-KIM membawa spanduk raksasa bertuliskan “Jokowi Stop Cawe-cawe KPK” dan print out berukuran raksasa dari screen shot kicauan aktivis pro demokrasi Adhie Massardi di akun X miliknya. 

Dalam kicauannya itu, Adhi mengatakan, Firli Bahuri memiliki dua kesalahan. 

Pertama, Firli dinilai banyak membuang waktu dan gagal menghentikan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Kedua, Firli dinilai tidak tegas menolak laporan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah mengenai bisnis anak-anak presiden, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, yang janggal dasn berbau nepotisme. 

“Akibatnya, (laporan Ubedillah) itu menjadi hantu politik bagi kedua anak Widodo,” tulis Anies. 

Spanduk raksasa berisi kicauan Adhie Massardi itu pun menjadi perhatian anggota masyarakat yang melintas di lokasi aksi. 

Cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024 tidak hanya untuk memuluskan anaknya jadi cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto. Namun juga untuk memastikan kemenangan pasangan itu.

Setelah Firli Bahuri dibungkam, ujar Hasnu lagi, hal berikutnya yang terjadi adalah berbagai kasus yang sempat ditangani KPK mandek. Kasus-kasus itu mengenai sejumlah tokoh penting di tubuh koalisi Prabowo-Gibran, seperti Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, juga Prabowo Subianto.

Begitu juga beberapa kasus lain seperti kasus proyek pembangunan kereta api yang patut diduga melibatkan mafia Muhamad Suryo yang memiliki hubungan dekat dengan sejumlah pejabat kunci pemerintahan dan keluarga Jokowi. Begitu juga kasus pengadaan daging sapi yang melibatkan anggota DPR RI dari Partai Nasdem, Ahmad Ali dan Rusdi Masse. 

Kasus lain yang juga berpotensi menguap adalah kasus yang melibatkan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Pius Lustrilanang dan kasus dana bantuan Gubernur Jawa Timur.  

Sebelum menutup aksi, GM-KIM mengatakan akan kembali menggelar aksi hari Jumat nanti.  “Kami merasa berkewajiban memberikan pendidikan politik pada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, dan tidak menghakimi pihak yang sebenarnya menjadi korban,” demikian Hasnu.

Shares: