News

Mantan Rektor Unimal dan istri ditetapkan dosen FEB USK

Mantan Rektor Unimal, Prof Afridar, dan istrinya, Rita Mutia, ditetapkan sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Mantan Rektor Unimal dan istri ditetapkan dosen FEB USK
Rektor USK, Prof Samsul Rizal menyerahkan SK kepada Prof Apridar bersama istri, Rita Meutia sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Rabu (18/8/2021) di ruang kerjanya.

POPULARITA.COM – Mantan Rektor Unimal, Prof Afridar, dan istrinya, Rita Mutia, ditetapkan sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Penetapan keduanya, dilakukan oleh Prof Samsul Rizal, yang saat ini menjabat sebagai pimpinan di kampus berjuluk Jantong Hatee Rakyat Aceh itu.

Prof Afridar, dalam keterangannya kepada media ini, Kamis (19/8/2021), membenarkan perihal penetapan dirinya dan istri sebagai dosen tetap di FEB USK. “Iya, Alhamdulillah, kami sudah menjadi keluarga besar USK,” katanya.

Mantan Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) tersebut menyambut baik keputusan itu. Ia mengaku, mengabdi di mana saja bukan sebuah masalah, semuanya demi kemajuan bangsa, khususnya sektor pendidikan. Sesuai SK, dirinya bersama istri akan bertugas sejak 1 September 2021.

Prof Apridar menceritakan, ajakan kembali ke pangkuan USK itu datang manakala dirinya menguji program doktoral di USK.

baca juga : Dapat Kucuran Dana dari ADB Rp 137 M, Unimal Bangun Gedung Dekanat

Saat itu, di depan Rektor, mantan dekan FEB USK, Alm Prof Nasir Azis mengajaknya bergabung dengan USK. Hal tersebut kemudian ia konsultasikan dengan keluarga dan disepakati.

“Makanya permintaan tersebut kemudian saya sanggupi, dan kesempatan ini sangat luar biasa. Sebuah penghargaan bagi kami. Proses administrasi berjalan baik, meskipun di tengah pandemi, kurang lebih satu tahun pengurusan,” kata Prof Apridar.

Keputusan ini menurutnya merupakan sesuatu hal yang wajar di sebuah organisasi vertikal, di bawah Kemendikbud Ristek, bisa mengabdi dimana saja, selama dibutuhkan. Ia berkomitmen, untuk tidak mensia-siakan kesempatan tersebut, dan akan menjalankan dengan sungguh-sungguh.

“Untuk itu, kami mohon dukungan dari segenap civitas akademika USK. Untuk Unimal, kami mengucapkan terimakasih banyak, atas kesempatan untuk kami mengabdi. Dimana pun kita, diharapkan mampu berpartisipasi, mengabdikan diri dengan ilmu yang kita miliki. Semoga bermanfaat,” tuturnya.

Untuk diketahui, disampaikannya, bahwa istri yang bersangkutan memang dosen di FEB USK. Dulu, ketika Prof Apridar menjadi Rektor Unimal, dirinya meminta kepada Rektor USK, Prof Samsul Rizal agar istrinya bisa ikut dengannya di Unimal dalam menjalankan tugasnya.

“Alhamdulillah Pak Rektor, Prof Samsul mengizinkan mendampingi kami di sana, istri juga menyanggupi. Bagi saya, dukungan keluarga apalagi sama-sama dosen, merupakan hal penting dan bisa lebih optimal dalam bersinergi,” pungkas Prof Apridar.

baca juga : Unimal Wajibkan Mahasiswanya Vaksin

Sementara itu, kehadiran Prof Apridar dalam keluarga besar USK diapresiasi Rektor Prof Samsul Rizal. Menurut dia, pengalaman Prof Apridar yang pernah dua periode memimpin Unimal, amat berguna bagi perkembangan USK, khususnya FEB USK.

“Pengalaman yang Prof Apridar miliki, ditambah jam terbang yang teruji, diharapkan bisa bermanfaat untuk membawa USK, khususnya FEB ke arah yang lebih baik,” kata Prof Samsul Rizal.

Saat ini, ia mengatakan, tantangan terbesar FEB USK adalah melahirkan banyak profesor. Sebagai fakultas tertua, regenerasi musti berjalan dengan baik. Apalagi, beberapa guru besar di FEB sudah pensiun.

Keilmuan Prof Apridar di Studi Ekonomi Pembangunan, diharapkan bisa membawa program studi tertua di USK itu, bukan hanya mendidik ekonom kaliber, tetapi juga membawa citra lebih fresh untuk Prodi Ekonomi Pembangunan.

“Prodi Ekonomi Pembangunan merupakan yang tertua di USK. Masuknya Prof Apridar di satu sisi menambah guru besar di sana. Dulunya, prodi ini banyak melahirkan guru besar, namun seiring memasuki masa pensiun, kini berkurang. Semoga hadirnya Pro Apridar dapat berbuat banyak, dan membranding prodi Ekonomi Pembangunan lebih ‘segar lagi,” tutup dia. []

Editor : Hendro Saky

Shares: