POPULARITAS.COM – Saat berkunjung ke Aceh, selain berkunjung ke berbagai tempat untuk berwisata, kuliner adalah menu wajib yang harus dicoba. Nah, di provinsi ujung barat Sumatra ini, ragam kuliner bisa dinikmati, dari jenis makanan berat, ringan dan bahkan aneka minuman khas tradisional.
Mie Lobster, kuliner ini wajib disantap saat berwisata ke Aceh. Di Banda Aceh, ada banyak tempat untuk bisa menikmati makanan ini. Di tempat lain, seperti Aceh Jaya, dan Simuleue, makanan ini justru bertebaran diberbagai sudut tempat.
Di Simeulue misalnya, salah satu warung yang menyajikan mie lobster adalah Warung Mie Sinan. Warung sederhana ini milik warga setempat bernama Adnan.
Di warungnya, Arman menyajikan tiga jenis lobster, yakni lobster batu, lobster bambu, serta lobster kipas atau biasa disebut udang kipas, karena bentuk kepalanya yang menyerupai kipas tangan.
Ia membuka warungnya setiap hari sejak pukul 10.00 WIB hingga 00.00 WIB dini hari. Dalam sehari, biasanya Adnan menghabiskan 30 hingga 40 kilogram lobster. “Harga per porsi untuk lobster seberat dua ons Rp 50 ribu, namun kita sesuaikan dengan permintaan para pengunjung biasanya,” ujar dia.
Dengan campuran bumbu rempah khusus yang digunakan untuk memasak, Adnan hingga kini punya banyak pelanggan yang memang sudah terhipnotis akan rasa mie buatannya.
Tak hanya di Simeulue, mie lobster juga ada di Aceh Jaya. Salah satunya di warung atau kafe pinggiran laut kawasan Pantai Rigah, Kecamatan Setia Bakti.
Warung ini dinamakan Warung Mie Lobster Yah Muh, milik Muhtasar. Sebelum membuka warung du Aceh Jaya, pria ini pernah berjualan mie Aceh di kawasan Medan, Sumatera Utara.
Biasanya, pria yang akrab disapa dengan panggilan Yah Muh ini bisa menghabiskan lobster hingga puluhan kilogram setiap hari, khususnya sebelum pandemi Covid-19. “Selain lobster juga ada kepiting, gurita, udang, terkadang ada daging rusa,” katanya.
Disbudpar Aceh terus melakukan berbagai upaya dalam menarik minat wisatawan untuk datang ke Aceh. Selain mempromosikan alamnya, kuliner juga jadi salah satu daya tarik tersendiri.
Selain itu, pemerintah juga terus membenahi seluruh infrastruktur objek wisata yang ada di provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini, termasuk dalam hal promosi seni dan budayanya.
“Pemerintah Aceh dan jajaran terus membenahi infrastruktur pariwisata, seperti melengkapi fasilitas yang ada guna memanjakan wisatawan yang berkunjung,” ucap Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal.
“Selain itu kami terus memperbanyak kegiatan pariwisata, termasuk menyangkut seni dan budaya. Ini bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari luar, dengan adanya event-event, maka wisatawan bakal tertarik ke Aceh,” pungkasnya.