News

Mulai pekan depan, nelayan Pulo Aceh pakai jeriken khusus untuk beli BBM subsidi

Mulai pekan depan, nelayan Pulo Aceh pakai jeriken khusus untuk beli BBM subsidi
Waktu-waktu nelayan di Aceh dilarang melaut, salah satunya peringatan tsunami
Ilustrasi nelayan tradisional Aceh Besar. Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama Hiswana Migas Aceh, pada Senin (7/11/2022) mendatang, akan meluncurkan program jeriken atau wadah khusus BBM bersubsidi untuk nelayan kecil di Pulo Aceh, kabupaten setempat.

Program tersebut untuk memudahkan para nelayan pulau terluar itu dalam mendapatkan BBM bersubsidi. Selama ini, para nelayan tradisional yang mencari rezeki menggunakan boat tep-tep itu mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi dari pemerintah.

“InsyaAllah saya sudah koordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dan pihak Pertamina, hari Senin ini kita buat perdana,” kata Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).

Pria yang akrab disapa Toke Awi itu menjelaskan bahwa jeriken khusus tersebut akan diberi label oleh DKP Aceh Besar. Jeriken ini juga dicat dengan warga khusus, agar memudahkan proses pendistribusian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Nelayan (SPBUN).

“Jadi jelas data identitas boat dengan warna jeriken dan nomor registrasi jeriken. Ini agar penyaluran BBM untuk nelayan di sana tepat sasaran. Artinya dengan identik warna ini kita bisa mengenal bahwa ini punya Pulo Aceh,” jelasnya.

Oleh karena itu, atas nama Hiswana Migas Aceh, Toke Awi meminta kepada pemilik SPBUN untuk memprioritaskan nelayan yang menggunakan jeriken khusus dalam proses pendistribusian BBM subsidi.

“Selama ini boat-boat yang tidak laik disubsidi dilayani di SPBUN. Sekarang diubah pola distribusinya dengan dilayani secara tepat. Jadi, boat yang laik disubsidi yaitu adalah boat-boat yang berangkat pagi, pulang sore yang menggunakan mesin di bawah 30 GT, kalau di atas itu non subsidi,” ujarnya.

Ia menyampaikan, jika program tersebut berjalan sukses, maka akan menjadi pilot project untuk wilayah-wilayah lainnya, terutama di Aceh Besar. Tentu, kata Toke Awi, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Untuk penerapannya di Pulo Aceh, namun juga ada yang minta di Leupung. Ini kita bertahap, kita utamakan dulu daerah terpencil yang selama ini mungkin nggak diperhatikan maka kita harus memperhatikan ke daerah yang terpencil dan kurang terjangkau,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin atau lebih dikenal Toke Awi menawarkan terkait teknis penyaluran kuota BBM bersubsidi untuk nelayan Pulo Aceh, sehingga tepat sasaran.

Toke Awi mengatakan bahwa dinas terkait perlu menyusun SOP yang inovatif dalam penyalurannya dan secara proaktif memonitor pelaksanaan di lapangan.

Misalnya, kata Toke Awi, selain menerbitkan surat rekomendasi sebagai penerima BBM bersubsidi, nelayan juga perlu dibekali dengan wadah penampung atau jeriken berwarna khusus dengan label DKP Aceh Besar dan jerigen-jerigen itu juga memiliki nomor register yang diterbitkan oleh DKP.

“Ini akan membantu teman-teman kita di lembaga penyalur untuk memastikan hanya akan menyalurkan BBM bersubsidi ke jeriken-jeriken yang teregistrasi tersebut, yang memang hanya dimiliki oleh nelayan pemegang rekomendasi dari DKP,” papar Toke Awi.

Shares: