NewsSepakbola

Nazir klaim turnamen di Krueng Mane tak ada rekomendasi dari PSSI

Nazir Adam kembali pimpin PSSI Aceh
Ketua PSSI Aceh, Nazir Adam. (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Ketua Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam mengeklaim bahwa turnamen yang digelar di Stadion Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, tak ada rekomendasi dari PSSI setempat.

“Setelah kita telusuri, turnamen yang berlangsung di Krueng Mane itu tidak ada rekomendasi dari PSSI Aceh Utara,” kata Nazir Adam saat dikonfirmasi, Jumat (19/5/2023).

Nazir menilai panitia penyelenggara turnamen tersebut telah mengangkangi MoU antara PSSI dengan Kapolri, di mana setiap penyelenggaraan turnamen harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari Askab PSSI setempat.

“Izin penyelenggaraan turnamen itu saya tidak tahu siapa yang keluarkan, karena kita punya regulasi, bahkan sudah ada kerja sama PSSI dengan Polri di pusat bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan sepak bola itu harus ada rekomendasi dari PSSI,” jelasnya.

Nazir Adam memastikan, meski turnamen tersebut tak ada rekomendasi dari PSSI, pemain atas nama Ikhsan Aiyub tetap diberi sanksi karena telah menekel Akhirul Wadhan hingga patah kaki.

“Ikhsan sebenarnya pemain yang pernah kita berikan teguran dan sanksi dan dia juga sudah jadi pemain profesional, seharusnya dia mengerti laws off the game bagaimana bermain,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, eks pemain Persiraja Banda Aceh, Ikhsan Aiyub menekel mantan striker PSDS Deli Serdang, Akhirul Wadhan hingga patah kaki. Insiden ini terjadi saat keduanya bertemu di partai final Liga Tarkam di Stadion Krueng Mane, Aceh Utara, Rabu (17/5/2023) sore.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Ikhsan Aiyub yang saat itu memperkuat Remaja Muara Batu, Aceh Utara secara brutal menekel kaki Akhirul Wadhan saat sedang menguasai bola. Di pertandingan ini, Akhirul Wadhan bermain untuk Putra Kuta Blang FC, Bireuen.

Aksi tak terpuji Ikhsan Aiyub mendapat respons beragam dari netizen, termasuk dari sejumlah pemain Liga 1, Mifathul Hamdi (Persik Kediri), TM Ichsan (Bhayangkara FC) dan Fitra Ridwan (Persik Kediri).

Pemain Persik Kediri, Miftahul Hamdi melalui komentar di postingan @bolaaceh mendoakan agar Akhirul Wadhan segera diberi kesembuhan. Ia juga berharap kejadian ini tak terulang lagi.

Semoga uke sesama pemain bola peu lom sama2 ureung Aceh bisa lebeh menghargai lom satu sama laen (semoga ke depan sesama pemain bola, apalagi sama-sama orang Aceh agar bisa menghargai satu sama lain),” tulis Hamdi melalui akunnya, @miftahulhamdi17.

Jalani Operasi di RSUDZA

Usai insiden tersebut, Akhirul Wadhan langsung diboyong ke rumah sakit setempat. Setelah mendapat pertolongan medis, Kamis (18/5/2023), mantan pemain PON Aceh tahun 2020 di Papua itu dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.

Di rumah sakit milik Pemerintah Aceh itu, Akhirul Wadhan menjalani operasi kaki kanannya. Ia masuk ke ruang operasi dengan diantar langsung oleh anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky pada Kamis sore.

“Akhirul Wadhan jalani operasi jam 4 sore tadi,” kata Iskandar.

Politikus Partai Aceh itu mengecam tindakan brutal Ikhsan Aiyub di lapangan sepak bola. Ia berharap insiden yang dialami Akhirul Wahdan tak terulang lagi di masa mendatang.

“Ini catatan buram sepak bola Aceh, kita harus memberi sanksi tegas terhadap pemain berperilaku buruk, Akhirul itu generasi kami di Peureulak, Aceh Timur,” katanya.

Shares: