News

Oknum mengaku wartawan diduga peras SPBU Lamsayeun Aceh Besar

Dugaan korupsi tanah kuburan di Lhokseumawe, jaksa periksa 14 saksi
Ilustrasi korupsi

POPULARITAS.COM – Tiga pria yang mengaku sebagai wartawan dari sejumlah media diduga hendak memeras pemilik SPBU Lamsayeun, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar dengan modus mengancam untuk memberitakan soal pengisian kuota BBM pertalite.

Pengelola SPBU Lamsayeun, Mukhlis mengatakan, peristiwa itu bermula saat adanya mobil grand max mengisi BBM pertalite sebanyak Rp 500 ribu dengan menggunakan barcode.

Kemudian, oknum wartawan yang juga membawa mobil persis di belakang mobil grand max itu turun dan langsung memotret isi dalam mobil grand max dan menyebut bahwa pihak SPBU mengisi BBM ke mobil modifikasi.

“Mobil grand max itu hanya mengisi Rp 500 ribu atau 50 liter menggunakan barcode, dan itu sah-sah saja dan standar pengisian. Mereka juga menggunakan barcode saat mengisi,” kata pengelola SPBU Lamseuyen, Mukhlis, Kamis (27/7/2023).

Dalam aturan pengisian BBM subsidi yang menggunakan barcode melalui MyPertamina, kata dia itu hanya bisa dilayani untuk pengisian maksimal 120 liter per hari. Sementara yang tidak menggunakan barcode maksimal 20 liter.

“Terlepas itu mobil modifikasi, kita hanya mengisi standar di bawah 100 liter. Tapi kalau tidak menggunakan barcode, kita tidak layani,” ucapnya.

Setelah itu, oknum wartawan itu langsung memasuki pos office di SPBU Lamseuyen dengan maksud untuk konfirmasi. Hanya saja, mereka juga mengancam akan memberitakan peristiwa itu.

“Mereka masuk ke dalam dan kita diancam, mereka mau beritakan itu. Bahasa kasarnya seperti mau memeras,” ujar Mukhlis.

Mukhlis menduga sedari awal bahwa antara mobil grand max dan oknum wartawan itu bekerjasama. Sebab, saat mobil grandmax mengisi BBM, oknum wartawan itu langsung turun dari mobil yang persis di belakang mobil grandmax, dan langsung memotret dan menyebut bahwa mobil grand max itu modifikasi.

“Jadi saat mobil grand max itu isi bbm, mereka turun dan langsung tau itu mobil modifikasi. Padahal, mobil grand max itu mengisi sesuai standar menggunakan barcode,” katanya.

Shares: