News

Pemuda Pidie minta hentikan polemik penujukan Achmad Marzuki Pj Gubernur Aceh

Tokoh muda Pidie, Ismal Von H Sabi, minta semua pihak hentikan polemik terkait dengan telah diputusaknnya Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh oleh Presiden RI Joko Widodo.
Pemuda Pidie minta hentikan polemik penujukan Achmad Marzuki Pj Gubernur Aceh
Ismail Von H Sabi, Tokoh Pemuda Pidie

POPULARITAS.COM – Tokoh muda Pidie, Ismal Von H Sabi, minta semua pihak hentikan polemik terkait dengan telah diputusaknnya Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pertanyaatan itu disampaikannya dalam keterangan tertulisnya kepada popularitas.com, Selasa (5/7/2022).

“Saya pikir, polemik sipil dan militer bukan persoalan lagi. Fokus utama kita adalah mengawal kepemimpinan beliau hingga Pilkada 2024 mendatang,” katanya.

Sebagai pemuda, lanjutnya Ismail lagi, dirinya menyematkan harapan kepada Pj Gubernur Aceh yang akan segera dilantik ,untuk juga fokus pada kerja perbaikan tata kelola pemerintahan Aceh, dan menciptakan kesejahteraan rakyat.

Melanjutkan agenda pembangunan yang telah diwariskan oleh pemerintahan sebelumnya, adalah kerja-kerja penting yang harus dilakukan oleh Achmad Marzuki, tukas Ismai lagi. Selain disamping tugas pentingnya lainnya yakni menyelenggarakan Pemilu 2024 dengan aman, sukses dan berhasil.

Sebagai Pj Gubernur Aceh, lanjutnya, Achmad Marzuki telah memiliki panduan yang telah ditetapkan pemerintahan sebelumnya, yakni rencana pemerintah Aceh (RPA) periode 2022-2023.

“Pembangunan di Aceh tidak boleh berhenti, harus tetap berkesinambungan demi memastikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan,” ulasnya.

Dengan latar belakang militer, dan pernah menjabat komandan teritorial tertinggi di Aceh, lanjut Ismail, tentu Achmad Marzuki sudah punya dasar dan pengamatan yang baik tentang. Sehingga hal itu memudahkan yang bersangkutan identifikasi masalah-masalah yang prioritas untuk dikerjakan.

Sejumlah masalah yang penting dan harus fokus Pj Gubernur Aceh, diantaranya pemulihan ekonomi didaerah ini pasca Covid-19, selanjutnya mengoptimalkan KEK Arun, KIA Ladong dan potensi seluruh sumber daya alam (SDA) untuk digunakan bagi kemakmuran rakyat.

Hal lainnya, katanya lagi, memastikan laju pembangunan berupa agenda konektivitas darat, laut, dan udara yang telah berlangsung seperti Jalan Tol, Kereta Api, Pelabuhan Laut/Penyeberangan; sebagai bagian dari keikutsertaan Aceh dalam Sistem Logistik Nasional.

Tentu yang juga penting diperhatikan, pungkasnya, menjaga kondisi kertiban umum, sebab itu penting melibatkan semua pihak, seperti ulama dayah, dan tokoh lainnya yang ada di Aceh, demikian Ismail.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: