EkonomiHeadline

Penandatanganan kontrak proyek UEA di Aceh pada Juli 2021

Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, menargetkan penandatanganan kontrak antara Pemerintah Aceh dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengembangan wisata di Singkil tuntas pada Juli 2021 mendatang.
Penandatanganan kontrak proyek UEA di Aceh pada Juli 2021
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI dalam kunjungan kerjanya ke Aceh, Minggu (16/5/2021)

POPULARITAS.COMMenteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, menargetkan penandatanganan kontrak antara Pemerintah Aceh dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengembangan wisata di Singkil tuntas pada Juli 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikannya, saat bertemu dengan jajaran pengurus Kadin Aceh, dalam kunjungan kerjanya ke provinsi ujung barat Sumatera tersebut, Minggu (16/5/2021).

baca juga : Realisasi MoU Investasi UEA di Aceh Ditargetkan pada Oktober

Dilanjutkannya, Sementara ini, perjanjian investasi UEA di Aceh hanya tinggal finalisasi terhadap permohonan pemberian insentif. Dan hal tersebut akan tuntas pada bulan Juni, sehingga pada Juli 2021 Udah bisa teken kontrak.

“Juli 2021 kita targetkan Pak Nova sudah bisa ke UEA teken kontrak,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Investasi juga puji kinerja Nova Iriansyah dalam upaya mendorong masuknya modal ke daerah ini. Menurutnya, Gubernur Aceh tak kenal Lelah memperjuangan agar investasi di UEA dapat segera terealisasikan.

“Beruntunglah teman-teman di Aceh punya Gubernur seperti Pak Nova,” katanya.

Baca juga : Menteri Bahlil Fokus Eksekusi Investasi UEA dan Blok B di Aceh

Selain persoalan investasi UEA di provinsi ini, Menteri Bahlil juga fokus pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Dan untuk itu dirinya berjanji akan kembali ke Aceh guna pengembangan area tersebut. “Nanti saya ke Aceh lagi, tinjau kesana,” ujarnya.

Nantinya, kata Bahlil, dirinya akan merumuskan konsep investasi di KEK Arun Lhokaseumawe, guna melihat lebih dekat jenis perusahaan apa saja yang masuk kesana. Kemudian, strategi marketing, dan jenis insetif yang bisa di berikan negara, katanya lebih lanjut.

Editor : Hendro Saky

Shares: