NewsPolitik

Penyandang disabilitas harus berperan pada pesta demokrasi 2024

Pengamat politik Aceh, Fajran Zain mengajak para penyandang disabilitas untuk ikut ambil peran strategis, dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu serentak mendatang.
Penyandang disabilitas harus berperan pada pesta demokrasi 2024
Fajran Zain bersama pengawas Bawaslu saat melakukan sosialisasi dengan penyandang Disabilitas, Calang, Aceh Jaya (13/6/2022).

POPULARITAS.COM – Pengamat politik Aceh, Fajran Zain mengajak para penyandang disabilitas untuk ikut ambil peran strategis, dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu serentak mendatang.

Hal tersebut disampaikan Fajran Zain pada kegiatan ‘Sosialisasi dan Pendampingan Pengawasan Pemilu Partisipatif yang Aksesibel Bagi Penyandang Disabilitas’ di Calang, Kabupaten Aceh Jaya, pada Senin (13/6/2022).

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Aceh Jaya bersama 58 orang siswa-siswa dari SLB Negeri Aceh Jaya.

“Perlu ada perhatian khusus dari Bawaslu Aceh Jaya untuk dapat melibatkan para penyandang disabilitas dalam setiap kegiatan pemilu. Sehingga semua warga negara punya hak yang sama terkait dengan pemilu, termasuk teman-teman disabilitas,” kata Fajran Zain saat menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Fajran menjelaskan bahwa sangat penting bagi Bawaslu untuk memastikan kelompok-kelompok difabel ini menggunakan hak suaranya, karena meskipun memiliki keterbatasan secara fisik tetapi mereka juga memiliki hak suara yang harus dihormati oleh penyelenggara.

“Artinya kita mendorong supaya mereka juga ikut memilih dan menggunakan hak suaranya dengan bijak dan cerdas, karena hak suara mereka sama nilainya dengan orang-orang lain sesuai dengan prinsip one man one vote. Jadi kita harus ajarkan mereka menjadi smart voters karena suara mereka juga menentukan nasib masa depan bangsa,” katanya.

Selain itu, Fajran juga menyinggung soal bahayanya praktik ‘money politic’ yang kerap terjadi sepanjang pesta demokrasi berlangsung, hal inilah yang harus diantisipasi oleh semua pihak.

Menurut dia, praktik politik uang yang dilakukan oleh kelompok oligarki dalam memapankan kepentingan mereka, sering kali mengancam proses demokrasi dan itu jadi salah satu bahaya laten yang sangat besar.

“Jadi bukan tidak mungkin demokrasi ini akan dibajak oleh kelompok oligarki, makanya kita perlu memikirkan bagaimana caranya mensiasati agar demokrati kita bebas dari genggaman oligarki,” ujarnya.

Apalagi, kata Fajran, ketika partisipasi pemilih cenderung menurun maka akan ada orang-orang yang mengambil momen tersebut untuk melancarkan kepentingan pribadi dan kelompok-kelompok tertentu.

“Tentu ini akan berimbas pada keluarnya kebijakan-kebijakan yang dinilai menguntungkan satu atau dua kelompok tertentu, karena siapapun yang terpilih dari proses itu dianggap memiliki legitimasi membuat keputusan apapun kedepan,” katanya.

 Oleh karena itu, Fajran berharap agar Bawaslu sebagai salah satu bagian dari penyelenggara pemilu bertanggungjawab dalam meningkatkan partisipasi pemilih.

Shares: