News

Polisi Airud Ingatkan Warga Sekarang Lagi Cuaca Buruk

Cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir dan angin kencang landa Aceh
Ilustari cuaca buruk. Foto: riau online

BANDA ACEH (popularitas.com) – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpoairud) Polda Aceh mengingatkan kepada warga, terutama para nelayan cuaca sekarang lagi buruk dan angin kencang.

Direktur Polairud Polda Aceh, Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro mengatakan, bagi warga dan nelayan di wilayah Pantai Barat situasi sepekan terakhir terjadi angin kencang, hujan serta badai.

Untuk sepekan ini saja sudah 6 peristiwa akibat cuaca buru. Di antaranya, kapal tenggelam di Calang, nelayan hanyut dan orang hilang saat mancing i di Seumeulu, pemancing hanyut di Abdya, angin puting beliung di Nagan Raya dan orang terseret arus sungai di Aceh Barat.

“Oleh sebab itu kami dari Dirpolairud Polda Aceh menggingatkan pada masyarakat agar lebih berhati-hati saat hendak melaut, sebelum melaut agar benar-benar memperhatikan situasi cuaca,” kata Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro, Minggu (10/5/2020).

Dia juga meminta urungkan atau batalkan semua kegiatan melaut apabila cuaca sedang tidak bersahabat, agar dapat terhindari dari hal yang tidak diinginkan. “Hanya itu yang bisa kita lakukan karena alam tidak bisa dilawan serta tingkatkan kewaspadaan dan utamakan keselamatan,” jelasnya.

Kepada para penggusaha perikanan atau yang melaut, sebutnya, agar tetap melengkapi alat-alat keselamatan dan begitu juga bagi yang hobby memancing. Agar memperhatikan lokasi yang aman untuk keselamatan diri pada saat memancing serta upayakan saat memancing tidak seorang diri.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh mengeluarkan peringatan dini akan terjadi gelombang tinggi mencapai 4-6 meter di perairan Aceh.

Kasi Data dan Informasi BMKG Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Zakaria Ahmad menjelaskan, tinggi gelombang mencapai 4-6 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindai Barat Aceh.

Untuk Selat Malaka Bagian Utara tinggi gelombang 2,50 – 4 meter, Barat Selatan 50 Centimeter hingga 1,5 meter. Sedangkan di perairan Sabang tinggi gelombang antara 2,5 meter hingga 4 meter lebih.

Hal tersebut disebabkan terbentuknya tekanan rendah di Selat Malaka sebelah utara Propinsi Aceh. Sehingga terjadi belokan angin dan konvergensi masa udara di atmosfer wilayah Aceh.

Dengan adanya belokan angin dan konvergensi di atmosfer Aceh, sehingga uap air yang terbawa oleh pergerakan masa udara berkumpul di atmosfer Aceh.

Hal ini mengakibatkan tumbuhnya awan-awan konvektif, awan- awan hujan yang disertai angin kencang dan juga petir. BMKG Aceh memperkirakan keadaan seperti ini masih berlanjut hingga 2 hari kedepan.

“Disamping terjadi hujan sedang hingga lebat kondisi ini juga dapat berpengaruh terhadap tinggi gelombang,” kata Zakaria Ahmad, Sabtu (9/5/2020).

Zakaria mengimbau agar waspada banjir, genangan maupun banjir luapan atau bajir kiriman. Waspadai tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi dan juga perlu berhati-hati pohon tumbang serta jalan yang licin.

Sedangkan untuk masyarakat nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar berhati-hati dalam melaut. Tidak lupa membawa alat keselamatan serta alat komunikasi, jangan memaksa berlayar bila kondisi cuaca tidak memungkinkan.

Waspada potensi terjadinya gelombang tinggi dapat mencapai 3 Meter atau lebih di Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang- Banda Aceh, Perairan Barat-Selatan Aceh, Perairan Samudera Hindia, dan Periran Selat Malaka Utara.

“Selalu memperhatikan situasi dan informasi cuaca di lapangan maupun info cuaca dari BMKG,” pintanya.[acl]

Shares: