HukumNews

Propam copot jabatan polisi Bener Meriah yang diduga aniaya tahanan

Propam Polda Aceh akan mencopot jabatan oknum polisi di Satreskrim Polres Bener Meriah yang diduga menganiaya Saifullah, saat proses penangkapan terkait dugaan kasus penadahan.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy. (IST)

POPULARITAS.COM – Propam Polda Aceh akan mencopot jabatan oknum polisi di Satreskrim Polres Bener Meriah yang diduga menganiaya Saifullah, saat proses penangkapan terkait dugaan kasus penadahan.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan, oknum Polres Bener Meriah tersebut kini telah diamankan di mapolda setempat. Oknum ini bakal menjalani pemeriksaan di Propam Polda Aceh.

“Kemudian akan ditindaklanjuti mencopot jabatan oknum tersebut, agar mereka bisa diperiksa secara intensif di Polda Aceh,” kata Winardy dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021) malam.

Polda Aceh, kata Winardy, serius dalam menangani setiap pelanggaran atau pidana yang dilakukan oleh oknum anggota polda setempat. Pihaknya juga akan memberikan tindakan atau punishment sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Winardy menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Saifullah sempat dibawa ke sejumlah rumah sakit setelah kondisi kesehatannya menurun. Dia akhirnya dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh pada Selasa (30/11/2021).

Kemudian pada Rabu (1/12/2021), lanjut Winardy, Ahli Bedah Saraf RSUD Zainal Abidin dr. Endang Mutiawati, Sp. S, mengatakan berdasarkan hasil radiologi dan keilmuannya, Saifullah menderita penyakit darah tinggi, gula tinggi, kolesterol, gagal ginjal, tensi tidak stabil dan komplikasi.

Selanjutnya pada Kamis (2/12/2021), Saifullah disiagakan untuk persiapan operasi akibat adanya gumpalan darah dalam otak yang diakibatkan oleh penyumbatan darah karena ia telah lama mengidap sakit komplikasi stroke.

Saat berada di ruang ICU, lanjut Winardy, dilakukan pengecekan kestabilan gula, tensi darah, ginjal dan lainnya terhadap Saifullah. Kemudian, kondisinya drop dan penurunan kesadaran sehingga dokter ahli tidak berani melakukan operasi terhadap Saifullah.

“Selanjutnya sekira pukul 09.00 WIB pada hari tersebut, dilakukan lagi pengecekan kesehatannya, namun belum ada perubahan melainkan tensi gula bertambah naik dan sekira pukul 20.15 WIB dia dinyatakan meninggal dunia akibat komplikasi stroke, gula, kolesterol, gagal ginjal, tensi darah tinggi dan lain-lain,” ucapnya.

Shares: