Headline

Rendang, opor dan gulai daging jangan dipanaskan berulang, ini alasannya menurut pakar gizi

Rendang, opor dan gulai daging jangan dipanaskan berulang, ini alasannya menurut pakar gizi
Peserta menuangkan santan ke dalam masakan dalam Festival Marandang di tepian Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023). (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa)

POPULARITAS.COM – Beberapa jenis makanan yang mengandung santan, seperti rendang, gulai dagin, dan opor, sebaiknya tidak dipanaskan berulang. Jika hal tersebut dilakukan, dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan.

Menurut pakar gizi, dr Fitri Tyas Windrarti, jika masakan bersantan dipanas berulang-ulang, maka lemak didalamnya akan menjadi trans-fat (lemak trans). Nah, lemak tersebut sangat tidak baik bagi kesehatan.

“Jika mananan makanan bersantan dipanaskan berulang, kandungan gizinya berubah dan bisa sebabkan masalah kesehatan serius jika dikonsumsi,” katanya, Minggu (7/4/2024) dikutip dari laman Antaran.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, lemak trans atau asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh yang dapat menyumbat arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.

Fitri menjelaskan, makanan bersantan seperti opor, rendang dan gulai daging yang dipanaskan secara berulang kadar lemak jahatnya akan meningkat sehingga dapat menimbulkan risiko serangan penyakit jika dikonsumsi.

Menurut dia, pemanasan makanan secara berulang juga membuat tekstur makanan rusak dan berpotensi menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan diare.
Fitri menyarankan para ibu selama Lebaran memasak makanan sesuai kebutuhan keluarga sehingga bisa sekali habis.

“Memang lebih repot, tapi lebih baik kalau mau jaga kesehatan kita masak dalam porsi sekali habis saja, karena makanan bersantan tidak disarankan dipanaskan berulang. Jadi kita harus kira-kira satu kali makan berapa porsi, sehingga besok masak yang baru,” katanya.

Lulusan Universitas Hassanudin yang kini bekerja di Rumah Sakit Permata Bekasi itu menekankan pentingnya menyiapkan makanan sehat dengan gizi seimbang bagi keluarga pada perayaan Idul Fitri.

Menurut dia, lebih baik mengurangi penggunaan minyak dengan merebus atau memanggang bahan makanan serta mengurangi garam dalam masakan demi kesehatan.

Dia juga mengingatkan perlunya memperhatikan batasan konsumsi bagi anggota keluarga lanjut usia, anak-anak, dan anggota keluarga yang sakit dalam menyiapkan hidangan Lebaran bagi keluarga.

“Ada lansia atau orang sakit yang mau makan tapi tidak bisa. Jadi, kalau bisa kita dapat memberikan pilihan (makanan) yang lebih sehat. Persiapkan alternatif hidangan yang lebih sehat,” kata Fitri.

Shares: