Kesehatan

Saat mudik, perempuan hamil jangan menahan buang air Kecil

Saat mudik, perempuan hamil jangan menahan buang air Kecil
Ilustrasi ibu hamil. (Pexels)

POPULARITAS.COM – Jumlah pemudik di Indonesia pada lebaran tahun 2024 diperkirakan mencapai 193 juta orang. Momentum idulfitri tersebut dimanfaatkan umat muslim untuk silaturahmi dan sekaligus pulang kampung.

Nah, saat mudik, banyak hal yang penting diperhatikan, baik kenderaan yang akan digunakan, kondisi kesehatan, serta rute yang akan ditempuh. Bagi perempuan yang sedang hamil dan memilih mudik bersama keluarga, harus diperhatikan sejumlah hal agar kesehatan tetap prima.

Salah satu yang penting diperhatikan oleh perempuan hamil saat mudik, yakni untuk tidak menahan pipis atau buang air Kecil. Sebab, hal tersebut sangat buruk dan berisiko pada kesehatan janin dan ibu hamil.

Hal tersebut dikemukan dr Dewita Nilasari, dokter spesialias kandungan dari RS Pelni Jakarta. 

“Ibu-ibu hamil yang ikut mudik, tetap harus buang air Kecil, jangan ditahan-tahan. Normalnya enam jam sekali harus pipis,” katanya dikutip dari laman Antara, Rabu (3/4/2024).

Nah, jika menahan buang air, seorang ibu hamil sangat beresiko terkenal dehidrasi, kemudian juga faktor buruk liannya, yakni infeksi saluran kemih, keputihan yang membuat perut mulas hingga risiko ketuban pecah.

Sehingga, lebih baik perjalanan diberhentikan sebentar ke tempat istirahat (rest area) terdekat dan mencari kamar mandi bersih untuk ibu buang air kecil.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada umumnya ibu hamil sama seperti orang normal yang setiap empat sampai enam jam sekali harus buang air kecil. Namun, jika selama waktu tersebut ibu tidak mengalami rangsangan, dikhawatirkan telah mengalami dehidrasi.

“Kalau ibu hamil dehidrasi, kurang minum air minimal 2,5 liter sehari, air ketubannya bisa sedikit dan bayi jadi kecil,” ujarnya.

Selama perjalanan mudik, Dewita mengingatkan setiap orang tidak boleh hanya memperhatikan kebutuhan cairan ibu saja, tetapi juga kondisi air ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin ketika mengalami benturan, membantu persalinan berjalan normal dan memberi ruang bayi berkembang secara normal.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan cairan 2,5 liter air dalam sehari dapat dilakukan dengan banyak cara. Selain air putih, ibu dapat mengonsumsi air kelapa hijau yang alami, jus murni, susu atau makanan yang mengandung banyak air seperti sup, soto dan buah-buahan. “Pokoknya kalau kita lagi tidak ingin air putih, bisa dengan pilihan-pilihan yang tadi seperti air kelapa, kuah sup, soto dan lain sebagainya,” kata dia.

Shares: