FeatureNews

Sajian kuliner buka puasa ala korea di Ujung Sumatra

Aceh, daerah paling ujung Pulau Sumatera, miliki ragam khas kuliner tradisional. Namun, keberadaan kuliner nasional dan internasional pun di terima oleh masyarakakat di daerah sini. Nah, untuk kali ini, Popularitas.com, berkunjung pusat jajanan kuliner Tengku Pulo di Baroh di Banda Aceh, yang menyajikan aneka jajanan dan menu buka puasa khas Asia, spesifik Korea, dan ragam menu lainnya.
Pemko Banda Aceh tetapkan 26 sentra lokasi jajanan buka puasa
Ilustrasi. Para pedagang makanan ala Korea di Pusat jajanan kuliner Tgk Pulo Di Baroh

POPULARITAS.COM – Aceh, daerah paling ujung Pulau Sumatera, miliki ragam khas kuliner tradisional. Namun, keberadaan kuliner nasional dan internasional pun di terima oleh masyarakakat di daerah sini. Nah, untuk kali ini, Popularitas.com, berkunjung pusat jajanan kuliner Tengku Pulo di Baroh di Banda Aceh, yang menyajikan aneka jajanan dan menu buka puasa khas Asia, spesifik Korea, dan ragam menu lainnya.

Pusat jajanan kuliner Tengku Pulo Di Baroh, telah menjadi alternatif warga Banda Aceh berburu takjil dan menu berbuka puasa. Di sini, para pedagang mulai membuka lapak dagangannya sejak sore, jika bulan Ramadhan.

Selain menjual ragam jenis makanan, seperti kue, dan lainnya, di kawasan ini juga terhadap aneka ayam goreng, mie tiau, mie telur, dan mie kuning, serta mie hun dan cap cai. 

Ragam makanan itu, diracik dengan khas Korea yang bumbunya di modifikasi dengan lidah masyarakat Aceh.

Evan, salah satu juru masak makanan khas Korea di tempat ini mengaku, dirinya langsung meracik setiap bumbu, dan tempat ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Banda Aceh.

Kuliner diracik dengan khas Korea

Menurutnya, Ia telah merintis jualan di kawasan ini sejak 2004 silam, dari awalnya hanya menjual masakan lokal, kini Ia mengembangkannya dengan menyajikan aneka makanan luar negeri, seperti Korea dan Thailand.

Namun, sambungnya, kuliner luar negeri itu telah Ia kombinasi dengan menambahkan khasanah lokal Aceh, baik penambahan bumbu, maupun campuran lainnya. “Kombinasi itu guna memenuhi ekspektasi warga, dan juga menyesuaikan dengan lidah orang Aceh,” tandasnya.

Salah satu pengunjung, Salwa mengaku jika dirinya kerap membeli makanan di kawasan ini, selain harganya yang murah, jenis kulinernya khas korenya juga sangat cocok di lidah.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: