News

Sejumlah peneliti dunia bicara terkait perikanan di Aceh

Sejumlah peneliti dunia bicara terkait perikanan di Aceh
Wakil Rektor IV USK, Taufiq Saidi menyerahkan plakat kepada salah seorang keynote speaker, Zulhamsyah Imran pada acara ICFAES yang digagas oleh Fakultas Kelautan dan Perikanan USK, di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (26/10/2022). Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengadakan International Conference on Fisheries and Environmental Sciences (ICFAES). Konferensi ilmiah yang digagas Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) dihadiri puluhan peneliti dan dosen dari dalam maupun luar negeri.

Kegiatan ini berlangsung di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Rabu (26/10/2022).

Dekan FKP USK, Prof Muchlisin dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022) mengatakan, ICFAES merupakan agenda tahunan dari FKP. Pada ICFAES ke-4 di tahun 2022, pihaknya mengusung tema: ‘Strengthening Research, Innovation, and Collaboration Towards Blue Transformation’.

“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemateri. Saya yakin seminar ini akan menjadi sumber ide, konsep, kolaborasi, dan terobosan inovatif dalam pengembangan ilmu kelautan dan perikanan di masa depan, terutama menuju transformasi biru perikanan,” kata Prof Muchlisin.

Ia mengajak semua pihak, untuk memanfaatkan konferensi ilmiah international ini guna memperluas jaringan dan kerjasama antar seluruh pemangku kepentingan ilmu kelautan dan perikanan. Khususnya di Indonesia dan dunia pada umumnya, untuk membangun dunia kelautan dan perikanan yang lebih baik di Indonesia.

“Sekali lagi, kepada semua tamu dan peserta yang terhormat, terima kasih telah hadir di sini, selamat datang, dan nikmati konferensi ini,” ucapnya.

Ketua ICFAES 2022, Rianjuanda mengungkapkan, pihaknya mengundang sejumlah pakar dalam kegiatan ini. Dua keynote speaker yang tampil yaitu, Prof Alexander Chong Shu Chien (University Sains Malaysia) dan Zulhamsyah Imran (Director of SEAMEO Biotrop, Indonesia).

Sementara delapan Invited Speaker lainnya seperti, Prof Lijun He (East China Normal University, China), Prof Harunur Rashid (Bangladesh Agricultural University, Bangladesh), Assoc. Prof Sukree Hajisamae (Prince of Songkla University, Thailand) juga Muhammad Riza Adha Damanik (ISKINDO, Indonesia).

Kemudian, Adela Hemelikova (Liberec Zoo, Republik Ceko), Bima Krida Pamungkas (CSR Astra, Indonesia), S. Nagaraj (University of Madras, India) dan Azizon Nurza (Group Head CSR, External Relations & Corporate Communication MVC Aceh Project).

“Mereka merupakan orang-orang yang pakar di bidangnya. Kehadiran para peneliti ini amat bermanfaat dalam transfer pengetahuan kepada kita semua,” sebut Rianjuanda.

Sementara itu, Wakil Rektor IV USK, Taufiq Saidi mengapresiasi terselenggaranya ICFAES 2022. Ini merupakan salah satu bentuk dari kerja keras untuk meraih pengakuan publik sebagai fakultas yang mumpuni, dalam menerapkan sistem manajemen mutu menuju World Class University (WCU).

“Konferensi internasional kali ini sangat menarik karena membahas transformasi biru untuk perikanan lebih baik. Tentunya akan bermanfaat bagi perkembangan ilmu kelautan, perikanan, dan lingkungan di masa depan. Mengingat Blue Transformation juga merupakan visi transformasi sistem pangan perikanan dunia yang telah digagas juga oleh FAO,” jelas Taufik Saidi.

Karena itu, ia menilai bahwa penguatan Blue Transformation sangat diperlukan dan bermanfaat dari segi materi, teknologi penelitian dan pembelajaran, serta pembentukan karakter yang mencerminkan karakteristik ilmu itu sendiri.

“Kita tahu bahwa pemahaman iptek bidang kelautan dan perikanan akan tercapai bila pemahaman pengetahuan dasar cukup memadai,” ujar WR IV.

Shares: