Aceh dalam DataNews

Sepanjang 2021 kerugian akibat bencana di Aceh mencapai Rp 223 miliar

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, sepanjang 2021 atau dalam kurun waktu Januari-November, kerugian akibat bencana di Provinsi Aceh mencapai Rp223 miliar.
Ilustrasi, kondisi jalan menuju UPT Percetakan USK, Banda Aceh tergenang banjir, Rabu (20/1/2021). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, sepanjang 2021 atau dalam kurun waktu Januari-November, kerugian akibat bencana di Provinsi Aceh mencapai Rp223 miliar.

Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas menyebutkan, dalam kurun waktu itu, total 619 bencana terjadi Aceh. Bencana ini mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 13 luka-luka dan 123.429 jiwa ikut terdampak.

“Jumlah pengungsi sebanyak 8.274 orang serta 3.605 rumah terdampak. Total prakiraan kerugian mencapai Rp 223 miliar rupiah,” kata Ilyas dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021).

Sepanjang 2021, kata Ilyas, kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 251 kali. Jumlah kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini senilai Rp 94 miliar.

Kemudian, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan terjadi sebanyak 131 kali. Lahan yang terbakar seluas 434 hektare.

Selanjutnya, angin puting beliung terjadi sebanyak 80 kali dan merusak 288 rumah warga dengan total kerugian senilai Rp 11 miliar.

Sementara banjir, katanya, terjadi 93 kali yang berdampak pada 2.524 rumah dan 1 jembatan, 1 tanggul serta 210 hektare sawah terendam.

Sedangkan banjir bandang, kata Ilyas, terjadi 5 kali kejadian dan merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp 2,6 miliar.

“Banjir dan longsor terjadi 10 kali kejadian merendam 96 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 13,2 miliar,” ucap Ilyas.

Sedangkan banjir rob, terang Ilyas terjadi sebanyak 5 kali dan merusak 29 rumah. Bencana ini terjadi di Kota Lhokseumawe dan di Aceh Timur.

Kemudian, abrasi terjadi sebanyak 5 kali dan merusak 6 rumah dengan prakiraan kerugian Rp 1,2 miliar.

Ilyas menambahkan bahwa pada 27 Juni lalu juga terjadi bencana dengan kategori kegagalan teknologi di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Bencana yang diduga keracunan gas berasal dari PT Medco ini mengakibatkan 531 jiwa dari 112 kepala keluarga terdampak.

“Semua bencana juga berdampak pada 27 sarana pendidikan, 2 sarana kesehatan, 12 sarana pemerintahan, 13 sarana ibadah. Berdampak pula pada 148 ruko, 9 jembatan, 7 tanggul dan 269 meter badan jalan akibat banjir dan longsor,” ujarnya.

Shares: