FeatureNews

Tiga tugas presiden di Aceh Besar, sukses di kawal Bang Wanto

Aceh Besar tingkatkan anggaran untuk cegah stunting
Pj Muhammad Iswanto saat tandatangan komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam rangka penurunan prevalensi stunting tahun 2023, Rabu (24/5/2023) di Aula Bappeda Pemkab Aceh Besar. FOTO : Prokim Aceh Besar

POPULARITAS.COM – Persis seminggu kedepan, genap Muhammad Iswanto pimpin Aceh Besar sebagai penjabat bupati. Ya, 14 Juli 2022 silam, putra asli Blang Bintang itu, dilantik Achmad Marzuki sebagai Pj bupati daerah berjuluk Aceh Rayeuk itu.

Sebagai Pj Bupati Aceh Besar, sehari usai dilantik, Muhammad Iswanto langsung tancap gas. Terdapat empat prioritas penting yang harus dijalankan seorang penjabat seperti arahan Presiden RI joko Widodo, yakni, pengendalian inflasi, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem, stunting dan pengelolaan APBD untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain fokus pada arahan presiden tentang program prioritas yang harus dijalankan penjabat kepala daerah, tentu saja tak melupakan tugas penting lainnya, yakni stabilitas pemerintahan, kondusivitas daerah, dan dan penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan masyarakat.

Mewujudkan arahan Presiden RI Joko Widodo itu, Muhammad Iswanto langsung tancap gas lewat kerja-kerja pengendalian inflasi di Aceh Besar. Sejumlah pendekatan dia lakukan guna memastikan stabilitas harga pangan murah dapat terjangkau oleh masyarakat.

Faktor penyebab inflasi di Aceh Besar, beberapa di antaranya masalah harga sejumlah bahan pokok penting relatif tidak stabil. Distribusi gas elpiji 3 kilogram yang belum optimal dan harganya mahal, serta persoalan daya beli masyarakat sebagai akibat rendahnya pendapatan warga yang mayoritas bekerja di sektor pertanian dan tanaman pangan.

Menyadari hal itu, Bang Wanto karib nama Muhammad Iswanto dikenal luas masyarakat, lakukan sejumlah intervensi lewat kebijakan jangka pendek. Melalui instrumen operasi pasar dan penyediaan bahan pokok penting murah bagi warga, Pemkab Aceh Besar berkolaborasi dengan Perum Bulog.

Menteri Pertanian R.I Prof Dr. H. Syahrul Yasin Limpo SH M.Si MH, saat sematkan PIN penghargaan Penghormatan kepada Pj Bupati Muhammad Iswanto S.Stp MM atas dedikasi dan perhatian penuh kepada sektor pertanian di Aceh Besar. Acara tersebut dilangsungkan di Jakarta, Sabtu (17/12/2022). FOTO : HUMAS Aceh Besar

Kolaborasi Pemkab Aceh Besar dan Perum Bulog, dengan menggelar operasi pasar merata di seluruh kecamatan yang ada di daerah itu, sejauh ini efektif memberikan efek tekan terhadap inflasi dari subsektor bahan pokok penting, seperti beras, gula, minyak makan, dan komoditi lainnya.

Tak cukup sampai disitu, Pemkab Aceh Besar juga menggandeng PT Pertamina dengan menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di seluruh kecamatan di daerah itu.

Persoalan harga gas elpiji juga jadi faktor inflasi, sebab, selama ini keberadaan bahan bakar gas subsidi yang seharusnya peruntukan bagi warga miskin itu, kerap disalahgunakan, dan warga harus membayar mahal untuk mendapatkannya.

Lewat operasi pasar gas elpiji 3 kilogram, warga Aceh Besar dapat menikmati harga gas Rp18 ribu rupiah.

Bang Wanto menyadari, daya beli masyarakat yang rendah, dipengaruhi oleh pendapatan yang minim. Sebagaian besar warga Aceh Besar corak produksinya adalah pertanian. Karna itu, Pj Bupati Aceh Besar itu menggebrak sejumlah program penting guna menjadi sektor pertanian di daerah itu dapat ditingkatkan.

Lewat pendekatan dan lobinya kepada Kementrian Pertanian, saat ini, Pemkab Aceh Besar mendapatkan bantuan besar-besaran dari kementan, seperti tambahan kuota pupuk subsidi untuk petani, serta sejumlah progam lainnya.

Bang Wanto juga kerap menyambangi kelompok-kelompok tani di Aceh Besar, guna mendapatkan masukan dan menyerap aspirasi warga dalam upaya menyusun program dan kegiatan tepat sasaran dalam mendorong kemajuan sektor pertanian. Begitu juga dalam penanggulangan penyakit Mulut dan kuku di Aceh Besar,dimana diawal penugasan Kabupaten Aceh Besar merupakan Kasus tertinggi untuk PMK, namun dengan dukungan penuh Forkopimda sehingga menjadikan kabupaten pertama zero kasus dalam Provinsi Aceh.

Cara Aceh Besar kendalikan inflasi lewat gas melon
Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP, MM menyerahkan menyerahkan secara simbolis Gas Elpiji 3 Kg kepada masyarakat pada operasi pasar murah, di halaman Meunasah, Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (2/5/2023). FOTO : MC ACEH BESAR

Selanjutnya lewat gerakan menanam cabai dan sayur mayur di halaman rumah, Bang Wanto memberikan imbauan kepada warga untuk memanfaatkan perkarangan untuk ditanami sayur mayur, seperti cabai dan tomat. Sebab, komoditi itu berkontribusi pada laju inflasi di daerah.

Kata Bang Wanto, saat panen cabai di halamam perkarangan dinas di Pemkab Aceh Besar, dengan memiliki halaman bisa ditanami kebutuhan harian, maka warga tak perlu lagi membeli cabai, atau sayur mayur.

Gerakan memanfaatkan perkarangan rumah terus di luaskan, saat ini, Pemkab Aceh Besar terus mendorong instansi lainnya, seperti sekolah, pensantren, dayah, untuk melakukan langkah menaman cabai, sayur mayur.

Kerja-kerja penanggulangan stunting juga jadi konsentrasi penuh Bang Wanto. Lelaki itu menyadari bahwa, salah satu indikator keberhasilan dirinya saat diberikan amanah sebagai Pj Bupati, adalah sukses dalam penanganan stunting.

Lewat implementasi delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang diamanatkan oleh pemerintah pusat, Pemkab Aceh Besar berhasil turunkan angka stunting sebesar 1 persen, yakni dari 32,2 persen pada 2021 menjadi 31,2 persen di tahun 2022.

Keberhasilan Pemkab Aceh Besar itu, lantas diganjar penghargaan oleh Pemerintah Aceh lewat penghargaan yang diberikan kepada Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto.

Secara rendah hati, Bang Wanto mengungkapkan bahwa, keberhasilan Aceh Besar turunkan angka stunting tidak semata kerja dirinya, namun hal tersebut dicapai berkat kerjasama dan kerja keras seluruh tim di jajaran Pemkab Aceh Besar yang setiap hari dan tak kenal lelah merumukan dan bekerja dalam implementasi aksi konvergensi penurunan stunting.

Persoalan angka kemiskinan ekstrem yang jadi tugas utama Pj Bupati, juga jadi titik fokus Bang Wanto. Lewat sejumlah skema-skema dan intervensi pemerintah daerah, sejak di pimpin olehnya, angka kemiskinan ekstrem turun 2,44 persen.

Pembenahan Pasar Induk Lambaro fokus perhatian Pj Bupati Aceh Besar
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto saat meninjau Pasar Induk Lambaro, Minggu (9/4/2023). Kunjungan itu merupakan kali sekian Pj Muhammad Iswanto ke kawasan itu. saat kunjungan itu, Muhammad Iswanto berdialog dengan pedagang kali lima (PKL) dan memberikan opsi untuk pemindahan para PKL ke dalam kawasan pasar dan lapak yang disediakan. Hal tersebut untuk mengurai kondisi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan itu. FOTO : Humas Aceh Besar

Jika pada 2021, angka kemiskinan secara umum di Aceh Besar mencapai 14,05 persen dan kemiskinan ekstrem 6,77 persen dari 414 ribu penduduk di daerah itu, di tahun 2022 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan secara umum menurun 0,67 persen, dari 14,05 persen menjadi 13,38 persen. Sementara, kemiskinan ekstrem turun sebesar 2,44 persen.

Intervensi Pemkab Aceh Besar dalam penurunan angka kemiskina, tercermin dari program dan kegiatan yang bersumber dari APBK daerah itu yang secara nyata menyasar kelompok-kelompok marjinal yang rentan dalam kemiskinan ekstrem.

Lewat skema bantuan sosial, dan operasi pasar kebutuhan bahan pokok penting terhadap kelompok tersebut, secara efektif dapat menekan laju kemiskinan ekstrem di Aceh Besar.

Pada 14 Juli 2023 nanti, persis satu tahun Bang Wanto pimpin Aceh Besar. Dalam satu kesempatan menjawab pertanyaan wartawan jika dirinya tidak lagi di perpanjang jabatan oleh Kemendagri, suami dari Cut Rezky Handayani itu berujar, jika satu jam lagi sisa masa jabatan saya memimpin daerah ini, maka waktu satu jam itu juga akan saya kerjakan sebaik mungkin untuk berpikir dan berikhtiar bagi daerah yang saya cintai ini, tukasnya.

Shares: