News

Tim Gabungan Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

 – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa dari letak geografisnya dinilai Aceh merupakan salah satu dari 5 provinsi di Indonesia yang paling rentan terjadinya bencana alam.

Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana, Korem 011/Lilawangsa Apel gabungan yang melibatkan dari Polres Lhokseumawe, BPBD Aceh Utara dan Lhokseumawe, Brimob, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia dan sejumlah intansi terkait lainnya mengikuti apel gelar pasukan dan peralatan yang akan digunakan ketika terjadinya bencana Alam, di Lapangan Jenderal Sudirman, Lhokseumawe, Kamis (5/11/2020).

“Ini merupakan salah satu wujud kita dalam membantu pemerintahan, dalam hal pengecekan peralatan dan kesiapsaigaan apabila dihadapkan dengan situasi bencana alam nantinya yang sewaktu-waktu kapan saja bisa terjadi”, kata Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa Kolonel Inf Sumirating Baskoro.

Kolonel Inf Sumirating Baskoro mengatakan, sebagai daerah yang rawan bencana alam, semua unsur baik itu TNI, Polri, BPBD, Palang Merah Indonesia dan sejumlah intansi terkait lainnya tentunya harus lebih waspada menghadapi potensi bencana. Sehingga diperlukan apel gelar peralatan dan personel dalam mengecek kesiapan terutama saat melakukan evakuasi dalam penyelamatan korban.

Menurutnya, kebakaran merupakan bencana yang paling sering terjadi, diikuti banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, gempa bumi dan tanah longsor. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2020 sudah terjadi 2059 bencana alam di Indonesia dan Aceh satu dari lima provinsi yang rentan terjadi bencana.

“Oleh karena itu, alutsista kita siagakan dari sekarang,” katanya.

Selain itu Danrem menyampaikan, daerah yang kerab terjadi bencana di wilayah hukum Korem 011 Lilawangsa yakni, Aceh Tengah dan Bener Meriah yaitu bencana longsor. Aceh Utara dan Lhokseumawe sering terjadi banjir, serta sejumlah daerah lainnya juga rawan terjadi kebakaran.

“Angka kebakaran juga sangat tinggi di Provinsi Aceh, dalam waktu dekat akan kita laksanakan latihan penanggulangan bencana, serta bagaimana pola operasi dan standar operasi kejadian di lapangan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih,” ungkapnya.

Selesai melaksanakan apel, Danrem juga melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah perlengkapan alutsista. “Kami menemukan sejumlah perlengkapan yang mulai rusak, namun pihak BPBD Aceh Utara menyebutkan belum bisa membuat pengadaan baru, karena terkendala pandemi Covid-19,” tuturnya.[]

Shares: