News

Tim Geologi Dinas ESDM Aceh ungkap penyebab jalan ambles di KM 80

Polres Pidie sebut kemacetan di KM 80 mencapai dua kilometer
Tim Dinas ESDM Aceh meninjau lokasi gerakan tanah di KM 80, Kab. Pidie, Rabu (25/1/2023). Foto: Dinas ESDM Aceh

POPULARITAS.COM – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh menyampaikan terdapat enam titik pergerakan tanah di ruas jalan Banda Aceh-Medan, KM 80, Kabupaten Pidie, yang mengalami ambles sejak beberapa hari terakhir.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur dalam keterangannya kepada wartawan belum lama ini.

“Tim Geologi Dinas ESDM Aceh kemarin melakukan tinjauan ke lokasi ruas jalan Banda Aceh-Medan pada titik KM 80,” kata Mahdinur.

Pergerakan tanah atau longsor yang terjadi di KM 80, kata Mahdinur, disebabkan karena jenis batuan pada lokasi berupa satuan tuf yang berumur kuarter dari formasi Gunung Api Lamteuba.

Menurutnya, satuan tuf mengandung lempung yang mudah menyerap air, sehingga lempung akan mengalami pengembangan (swelling) saat menyerap air dan membuat ikatan antar butir menjadi tidak stabil.

“Batuan ini juga bersifat lepas dan belum terkompaksi sehingga rentan terhadap longsor. Selain itu curah hujan yang tinggi menyebabkan material menjadi lebih berat yang meningkatkan beban sehingga terjadi gerakan tanah,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Mahdinur, pergerakan tanah juga disebabkan oleh kestabilan lereng. Dimana lereng memiliki kemiringan yang curam, ketika ikatan antar butir tidak stabil dan kemiringan yang curam maka menyebabkan pergerakan tanah.

Untuk itu, ia menghimbau masyarakat agar berhati-hati ketika melewati jalan yang rawan longsor, terutama pada saat hujan dengan intensitas tinggi.

“Untuk mengurangi resiko longsor di kemudian hari perlu dilakukan kajian mitigasi bahaya longsor untuk jangka menengah dan jangka panjang agar kejadian longsor dapat diminimalisir seperti melakukan penguatan tebing di sekitar ruas jalan serta penanganan yang tepat pada ruas-ruas jalan dengan resiko longsor,” katanya.

Shares: