EditorialHeadline

Ujian Kapolda Aceh ungkap dua kasus penembakan

Jumat, 28 Oktober 2021, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda di penjuru nusantara, namun di Aceh di waktu bersamaan, terjadi dua kasus penembakan pada dua tempat terpisah.
Ujian Kapolda Aceh ungkap dua kasus penembakan
Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar. ANTARA/M Haris SA

Jumat, 28 Oktober 2021, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda di penjuru nusantara, namun di Aceh di waktu bersamaan, terjadi dua kasus penembakan pada dua tempat terpisah.

Kasus pertama, 28 Oktober 2021, pagi dinihari, Pos Polisi di Panton Reu, Aceh Barat, ditembaki orang tak dikenal (OTK). Dari lokasi, ditemukan selongsong peluru dan proyektil yang mengarah bahwa pelaku menggunakan senjata jenis laras panjang.

Kasus kedua, 28 Oktober 2021, Sore sekitar pukul 17.15 WIB, satu anggota TNI dari kesatuan BAIS, juga ditembak OTK, di Gampong Lhok Panah, Pidie.

Dua kasus dihari yang sama, dengan pelaku menggunakan senjata, memunculkan stigma berbeda dalam konteks Aceh sebagai daerah yang pernah dilanda konflik berkepanjangan.

Peristiwa yang terjadi diwilayah hukum Kepolisian Polda Aceh, tentu adalah ujian penting bagi Kapolda Aceh, Irjen Pol Ahmad Haydar dalam pengungkapan kasus tersebut.

Dilantik tanggal 10 Agustus 2021, atau tidak kurang 100 hari jabatan Kapolda Aceh diemban Ahmad Haydar, Jenderal Bintang dua tersebut, dihadapkan pada dua peristiwa, 28 Oktober 2021 kasus penembakan di daerah berjuluk serambi mekkah itu.

Memiliki latarbelakang reserse, dan pernah bertugas sebagai Kepala Puslabor Mabes Polri, tentu kecapakan ilmu kepolisian Irjen Pol Ahmad Haydar akan diuji dalam pengungkapan dua kasus tersebut. Dan rakyat Aceh yakin dan percaya, dibawah kepemimpinan pria kelahiran Kudus pada 1965 itu, dua kasus tersebut akan mampu diungkap motif dan menangkap para pelakunya.

Keberhasilan Irjen Pol Ahmad Haydar dalam mengungkap kasus itu, akan menjadi preseden penting keberhasilannya memimpin kepolisian Polda Aceh. Namun, jika gagal, bukan tidak mungkin hal tersebut akan memunculkan ketidakpercayaan publik terhadai pengungkapan kasus kriminal bersenjata di daerah ujung Sumatra ini.

Dibutuhkan dukungan semua pihak, masyarakat dan elemen rakyat lainnya, guna memudahkan kerja-kerja kepolisian Polda Aceh, dalam menuntaskan pengungkapan dua kasus kriminal bersenjata itu.

Sebagai masyarakat, kita sangat menyayangkan terjadinya dua kasus tersebut. Disaat pemerintah dan seluruh elemen bersatu padu keluar dari Pandemi Covid-19, dan pemulihan ekonomi, dua peristiwa kriminal bersenjata itu, telah memunculkan stigma dan citra negatif bagi investasi di Aceh. Harapan kita semua, Irjen Pol Ahmad Haydar dan jajarannya, akan segera mengungkap kasus ini. (***EDITORIAL)

Shares: