HeadlineNews

Usai nonton duel Daud Yordan dan Panya Uthok, ini kata Firli Bahuri

Ketua KPK RI, Firli Bahuri, Jumat (1/7/2022) berkesempatan hadir secara langsung saksikan pertandingan tinju antara Daud Yordan, melawan Panya Uthok, petinju Thailand.
Usai nonton duel Daud Yordan dan Panya Uthok, ini kata Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri, hadir secara langsung menyaksikan laga Daud Yordan dan Panya Uthok di gelaran MPro Evolution Fight Series 2022, yang dilangsungkan di Balai Sarbini, Jakarta (1/7/2022)

POPULARITAS.COM – Ketua KPK RI, Firli Bahuri, Jumat (1/7/2022) berkesempatan hadir secara langsung saksikan pertandingan tinju antara Daud Yordan, melawan Panya Uthok, petinju Thailand.

Kedua petinju bermain dalam gelaran MPro Evolution Fight Series 2022, yang berlangsung di Balai Sarbini. 

Walau di undang secara resmi oleh paniti acara, mantan Kapolda Sumatera Selatan itu tidak ingin menikmati fasilitas nonton gratis. Justru Ia memilih membayar tiket sendiri seharga Rp570 ribu.

“Walau saya diundang resmi oleh panitia tapi saya beli tiket,” ujar Firli kepada wartawan, Sabtu (2/7/2022) melalui sambungan telepon.

Usai menonton laga itu, Firli Bahuri mengatakan, pertandingan tinju itu punya filosopi penting, yakni soal kejujuran. Wasit tidak bisa bermain-main dengan angka, dan juara secara langsung dapat kita lihat keunggulannya.

Firli mengaku kehadirannya secara  langsung saat pertandingan tersebut menyemangati petinju kebanggaan Indonesia itu agar bisa tetap mempertahankan juara silver kelas ringan super WBC Asian Boxing Council yang diraih ketika menang TKO ronde ke-5 atas Rachata Khaopimai di Pattaya, Thailand, 19 November 2021 lalu.

“Daud meminta saya untuk menyemangati dirinya. Sebelum naik ring, saya ketemu Daud di ruang ganti. Saya kasih tahu kekuatan petinju Thailand dan kelemahannya. Tadi saat di atas ring, saya teriak, waspadai pukulan vanya dari bawah. Rahang kiri terbuka, pukul,” ungkap Firli.

Menurut Firli, para petinju berlatih dengan sangat keras dan menyiapkan diri sebelum naik ring. Mereka tidak menggunakan survei untuk popularitas untuk menentukan siapa yang akan dipilih sebagai pemenang. 

“Begitu juga saat di atas ring, kedua petinju adu jotos untuk meraih angka kemenangan bahkan menggunakan pukulan sekeras – kerasnya untuk menjatuhkan lawan, bahkan tidak jarang lawan tersungkur mencium kanvas,” tutur mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Firli juga menyampaikan bagaimana indahnya akhir dari pertandingan tinju. Setelah wasit menyatakan pemenang, kedua petinju saling bersalaman dan berangkulan tanpa kebencian dan permusuhan. 

“Elok sekali filosofi tinju. Petinju yang kalah mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih dan yang kalah menerima kekalahan dengan ksatria dan lapang dada,” tutur Firli Bahuri.

Bercermin dari filosofi olahraga Tinju, maka Firli berharap yang sama juga dijalankan oleh penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu). Pensiunan Jenderal Polisi Bintang Tiga tersebut berharap penyelenggara Pemilu dapat menjalankan tugas secara profesional, adil, transparan dan akuntabel.  Bahkan Firli mengibaratkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia sebagai Wasit. “Bawaslu memainkan perannya sebagai wasit yg berani, benar, jujur, profesional, dan adil serta independen,” pungkas Firli Bahuri.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: