News

Warga Bergotong-royong Perbaiki Tanggul Setelah Diterjang Banjir

Warga Bergotong-royong Perbaiki Tanggul Setelah Diterjang Banjir
Warga Desa Meunasah Masjid Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, sedang bergotong royong melakukan perbaikan tanggul darurat. Foto ist.

 – Masyarakat Desa Meunasah Masjid Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara memperbaiki tanggul yang amblas diterjang benjir beberapa waktu lalu secara bergotong-royong, Senin (21/12/2020).

Kaur Pembangunan Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Maimun, menyampaikan pembuatan tanggul darurat ini dilakukan oleh warga setempat dengan cara bergotong-royong dari hasil swadaya.

“Akibat banjir, tanggul aliran sungai Krueng Pase jebol panjangnya mencapai 25 meter sehingga air sangat mudah masuk ke permukiman warga dan dua rumah di desa kami rusak, dan ketinggian air mencapai 1 merter, ditakutkan akan terjadi lagi hal serupa maka kami berinisiatif membangun tanggul itu,” kata Maimun.

Ia menyebutkan pekerjaan itu sudah dilakukanya sejak Jumat 18 Desember 2020 lalu hingga saat ini masih dalam pekerjaan. Tanggul itu dibangun dengan cara menahan tebing sungai menggunakan batang pohon kelapa, lalu dipasang bambu serta dibalut karet plastik hitam agar air tidak dapat masuk ke permukiman warga.

Tidak hanya itu, pekerjaan itu juga dibantu dengan menggunakan satu unit alat berat berupa excavator untuk mengangkat pohon kelapa dan timbunan tanah. Menurutnya, dengan cara bergotong-royong seperti ini sangat membantu menahan air agar tidak teraliri lagi ke rumah masyarakat meski tidak sepenuhnya maksimal.

“Apalagi di wilayah ini petani sedang musim panen padi di sawah, seperti sebelumnya sebagian besar padi yang sudah dipanen sudah busuk setelah terendam banjir sehingga tidak bisa digunakan lagi,” katanya.

Maimun mengaku sudah berkoordinasi ke Muspika maupun BPBD Aceh Utara mengenai kondisi tanggul, bahkan dinas terkait sudah melakukan peninjauan ke lokasi, namun pihak hanya meminta untuk bersabar.

“Jadi mau gimana lagi, kita sepakat bersama dan berinisiatif sementara ini kita perbaiki secara swadaya semampunya kita. Kedepanya kita hanya berharap kepada pemerintah Aceh ataupun BNPB dan pihak terkait lainya agar secepatnya dapat ditangani secara maksimal dan permanen,” katanya.

Maimun juga menyebutkan, kondisi tanggul sungai Krueng Pase di kawasan itu hampir 500 meter mengalami kerusakan. Selain itu ada satu titik lagi di sepenjang tebing sungai ini yang sangat dikhawatirkan akan terjadi amblas bila ada banjir susulan.

“Selama ini excavator yang kami gunakan milik Dinas PUPR Aceh Utara, dengan catatan masyarakat yang membiayai untuk operator,” pungkasnya.[]

Editor: Acal

Shares: