News

Warga Meucat Aceh Utara Protes Dana BLT Dipotong Rp 120 Ribu

Warga Meucat protes ke kantor desa karena BLT dipotong. (popularitas/Risky)

ACEH UTARA (popularitas.com) – Puluhan emak-emak Gampong Meucat, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, melakukan aksi protes di depan kantor Geuchik setempat, karena diduga telah terjadi pemotongan terhadap Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang seharusnya disalurkan senilai Rp 600 ribu per KK namun hanya sampai ketangan warga hanya Rp 480 ribu KK.

Salah satu penerima BLT Syamsidar kepada Popularitas.com mengatakan, mereka melakukan aksi protes karena tahap pencairan pertama sudah dipotong sebanyak Rp 120 ribu per KK, hanya dilakukan penarikan Rp 480 ribu saja.

Namun pencairan kali kedua juga akan dipotong lagi oleh petugas pembagian dana tersebut (perangkat desa setempat).

“Jadi di gampong kami ada yang tidak dapat dana BLT itu, namun karena kami kasihan maka iklas dipotong per KK Rp 120 ribu per KK, tapi kali kedua kami tidak mau uang kami dipotong, dikarenakan kenapa hanya jatah kami yang dipotong sedangkan penerima dana dampak Covid-19 juga ada yang lainnya memalui beberapa aliran dana. Kami sudah bilang boleh dipotong jika pembagian pertama bukan pembagian kedua dan ketiga,” kata Syamsidar Kamis, 18 Juni 2020.

Mereka meminta bantuan BLT dibagikan sesuai dengan intruksi pemerintah untuk masyarakat terdampak Covid-19.

“Alasanya anggaran tidak cukup, kami heran kenapa hanya desa kami yang tidak tapi di gampong tetangga warganya lebih banyak tapi anggaran cukup dan pembagian sesuai yang sudah diintruksikan oleh pemerintah,” harapnya

Sementara itu, Kepala Desa Meucat, M Nur saat dikonfirmasi mengatakan, memotong dana tersebut dari per orang agar pembagian merata dan membagikan kepada orang yang tidak dapat dana BLT itu.

Awalnya, kata dia mereka sudah menyetujui pemotongan itu tapi sekarang dipencairan kedua warga protes.

“Kami sudah berusaha agar masyarakat mendapat bagian semuanya, perangkat desa yang bertugas sudah mengusulkan 127 KK, namun yang diverifikasi oleh Dinas Sosial hanya 97 KK, selajutnya kita kembali mengusulkan daftar nama tapi ditolak lagi, sehingga kita membuat kesepakatan agar terbagi sama rata uang mereka dipotong sebanyak Rp 480 ribu per KK,” ujar M Nur.

Pihaknya terpaksa memotong dana tersebut, karena anggaran Dana Desa yang dialihkan untuk dibagikan kepada masyarakat dampak tidak mencukupi. Maka pihaknya terpaksa melakukan pemotong sesuai perjanjian, sesuai hasil rapat yang pernah disepakati bersama.

“Anggaran yang ada hanya Rp 174 juta untuk dibagikan ke 97 KK. Untuk tiga kali tahap pembagian,  pencarian kita potong pada per KK maka kita lakukan pemotongan agar merata, sehingga uang tidak cukup. Karena sudah ribut seperti ini terpaksa pencairan ditunda dan akan dilakukan rapat kembali, nantinya pencairan akan dilakukan di Kantor Bank saja,” katanya.

Reporter: Risky

Shares: