News

Anggaran Touring Perdamaian  Membuka Luka Baru Penyintas Konflik

Anggaran Touring Perdamaian  Membuka Luka Baru Penyintas Konflik
Ilustrasi, touring moge. (net)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020 untuk kegiatan Touring Hari Damai Aceh dalam memperingati hari perdamaian Aceh ke 15, telah membuka luka baru bagi penyintas konflik di Serambi Makah.

Meskipun Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah selaku kepala Pemerintah Aceh telah membatalkan rencana tersebut. Tetapi kemunculan program tersebut telah membuat masyarakat Aceh, khususnya penyintas konflik kecewa.

“Meskipun pemerintah telah membatalkan kegiatan Touring Hari Damai Aceh dalam rangka memperingati hari perdamaian  ke 15, namun dengan terlintasnya isu itu sudah sangat melukai hati kami terluka,” kata Ketua Forum Tragedi Simpang KKA, Muthala, Kamis (13/8/2020).

Menurutnya, munculnya anggaran touring tersebut menjelang peringatan penandatanganan MoU Helsinki. Telah membuka luka baru di hari para penyintas konflik tragedy Simpang KKA.

Murthala salah seorang penyintas tragedi Simpang KKA yang selamat pada 3 Mei 1999 silam mengaku cukup prihatin pemerintah menghabiskan anggaran untuk program touring.

Seharusnya pemerintah Aceh dapat menggunakan anggaran itu untuk membantu korban konflik yang hingga saat ini mesih membutuhkan perhatian dari pemerintah.

“Masih banyak sekali kondisi fisik korban Konflik tidak sempurna lagi akibat peluru yang pernah menyasar ditubuhnya, anak – anak kehilangan orangtuanya,” ungkapnya.

Seandainya dana tersebut, kata Muthala, dipergunakan untuk museum atau rumah singgah, agar sejarah seperti ini ke depan tak terjadi lagi, atau mereka satuni anak yatim korban konflik. “Saya rasa itu lebih bermanfaat,” jelasnya.

Sementara itu Badan Reintegrasi Aceh (BRA) telah membatalkan rencana tersebut setelah mata anggaran tersebut viral di media sosial. Mayoritas aktivis media sosial melancarkan kritikan atas mata anggaran tersebut.

selaku Kepala Sekretariat BRA, .Syukri M.Yusuf mengatakan, atas pertimbangan masukan dari masyarakat diputuskan membatalkan rencana touring tersebut. Sampai saat ini belum ada anggaran yang dicairkan untuk kegiatan tersebut.

“Peringatan Damai Aceh pada tahun ini kita isi dengan berbagai agenda, termasuk salah satunya yaitu acara  touring. Namun demikian, dengan adanya berbagai masukan yang datang dari masyarakat, kami memutuskan untuk membatalkan,” kata Tgk.Syukri.

Tgk. Syukri mengatakan, acara touring tersebut tetap akan berjalan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan pada  Kamis (13/8/2020). Namun demikian, lanjutnya, pelaksanaan agenda tersebut tidak lagi terkait dengan BRA dan tidak masuk lagi dalam rangkaian peringatan  Hari Damai Aceh.

Tgk. Syukri juga membantah sejumlah pemberitaan yang menyatakan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk agenda touring bernilai Rp 305 Juta. Ia mengatakan, berdasarkan DPA Sekretariat BRA, anggaran yang dialokasikan sebenarnya berjumlah Rp 267. 813. 796, guna menyemarakkan peringatan Hari Damai Tahun 2020.

“Total anggaran yang kita alokasikan untuk peringatan hari Damai Aceh ke 15 ini berjumlah Rp 1,5 miliar. Dana tersebut kita gunakan untuk sejumlah rangkaian kegiatan, nantinya agenda puncak akan kita gelar di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh pada tanggal 15 Agustus,” tutupnya. [acl]

Reporter: Riskita

Shares: