EditorialKesehatan

Ayo Kita Sukseskan Vaksinasi Polio di Aceh

350 ribu anak di Aceh sudah imunisasi polio
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meneteskan vaksin polio kepada anak saat pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Pendopo Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, Senin (5/12/2022). (FOTO ANTARA/Khalis Surry)

PENEMUAN kasus serangan virus polio terhadap empat anak di Kecamatan Mane, Pidie, provinsi Aceh menyentak perhatian publik. Bahkan, secara nasional, peristiwa itu telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh  Kementrian Kesehatan RI.

Kasus polio di Pidie, tentu saja dikategorikan KLB, sebab, Indonesia telah dinyatakan bebas Polio oleh organisasi kesehatan dunia WHO pada 2014.

Dikutip dari situs alodokter.com, polio merupakan penyakit saraf yang dapat sebabkan kelumpuhan permanen, dan disebabkan oleh adanya infeksi virus yang sangat menular. 

Virus polio ini sangat menular, dan penyebarannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makan, dan minuman yang telah terkontaminasi polio.

Berdasarkan gejalanya, terdapat dua jenis polio yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (non paralisis) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan (paralisis).

Polio non paralisis menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot terasa lemah, kaku di bagian leher dan punggung, serta nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam lawatannya ke Aceh, Senin (5/12/2022) saat canangkan Sub Pekan Imunisasi Polio (PIN) di daerah ujung barat Sumatra, beri waktu kepada Pj Gubernur Aceh untuk tuntaskan vaksinasi dalam kurun waktu satu bulan.

Kemenkes menargetkan vaksinasi terhadap 1,2 juta anak Aceh dapat diselesaikan tidak lebih dari 30 hari, kata Menkes.

Masih menurut Menkes, dari identifikasi yang dilakukan pihaknya, munculnya kasus polio di Indonesia, dikarenakan tidak meratanya program vaksinasi yang dilakukan. Selain di negeri ini, kasus serupa juga ditemukan di Amerika Serikat, Israel, dan Inggris.

Sebagai warga Aceh, ikhtiar vaksinasi terhadap 1,2 juta anak Aceh mesti kita dukung. Sebab, virus yang menyerang anak-anak yang dampaknya dapat melumpuhkan saraf itu, hanya dapat di cegah lewat vaksin.

Karenanya, semua elemen rakyat, terutama ulama, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, mesti berpadu untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya program vaksinasi polio yang di canangkan pemerintah saat ini. Semoga ikhtiar vaksinasi ini, dapat berjalan dengan baik dan lancar, agar Aceh benar-benar bebas dari polio, dan generasi masa depan negeri ini tumbuh jadi anak-anak yang sehat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa kedepannya. (***EDITORIAL)

Shares: