HeadlineNews

Badai Puncak Covid-19 di Indonesia Akan  Tiba

Dosen Politeknik Lhokseumawe Reaktif Covid-19 Meninggal di Aceh Utara
Ilustrasi, Rapid test. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Sudah dua bulan bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, setelah Presiden Jokowi mengumumkan dua warga Indonesia terjangkit COVID-19 di Istana, Jakarta, Senin (2/3/2020). Hingga sekarang belum ada penurunan dalam jumlah angka yang signifikan.

Hingga kini kasus virus corona di Indonesia sudah mencapai 13.645 terkonfirmasi positif, 10,079 masih dalam perawatan, 2.607 sembuh dan 959 meninggal.

Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 752, disusul Sulawesi Selatan 260, Jawa Timur sebanyak 227, Jawa Barat 202, Bali 197, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.607 orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 306 kasus, Banten 523 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 37 kasus, Yogyakarta 146 kasus, DKI Jakarta 5.056 kasus.

Selanjutnya di Jambi 62 kasus, Jawa Barat 1.437 kasus, Jawa Tengah 959 kasus, Jawa Timur 1.419 kasus, Kalimantan Barat 118 kasus, Kalimantan Timur 214 kasus, Kalimantan Tengah 189 kasus, Kalimantan Selatan 253 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 101 kasus, Nusa Tenggara Barat 330 kasus, Sumatera Selatan 278 kasus, Sumatera Barat 286 kasus, Sulawesi Utara 47 kasus, Sumatera Utara 179 kasus, dan Sulawesi Tenggara 71 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 710 kasus, Sulawesi Tengah 75 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 71 kasus, Maluku Utara 54 kasus, Maluku 32 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 277 kasus, Sulawesi Barat 62 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 150.887 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 53 laboratorium dan TCM di 1 laboratorium Wisma Atlet. Sebanyak 108.699 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 13.645 positif dan 95.054 negatif.

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 246.847 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 29.690 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 370 kabupaten/kota di Tanah Air.

Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa cara untuk mengurangi angka penambahan kasus COVID-19, adalah dengan melakukan “Gerakan Kurva Landai”, yang melibatkan kepedulian semua orang untuk tidak tertular dan menulari virus SARS-Cov_2 atau corona jenis baru.

Meskipun statistik kasus harian menunjukkan terjadi penurunan jumlah kasus baru positif ditemukan. Pada 24 April 2020 merupakan tanggal paling tinggi mencapai 436 kasus baru.

Penambahan kasus baru selanjutnya kisaran 100-an hingga 200-an. Data penambahan Sabtu (9/5/2020) data dari covid19.go.id, ada penambahan sebanyak 113 orang kasus baru positif virus corona.

Sementara kasus sembuh juga terus mengalami peningkatan setiap harinya. Hingga sekarang tercatat sudah 2.607 pasien sembuh dari virus corona.

“Kasus sembuh 2.607 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (9/5).

Berdasarkan angka statistik terjangkit Covid-19. Sejumlah pakar peringatkan badai puncak Virus Corona di Indonesia akan segera tiba. Diprediksi medio Mei akan memasuki masa puncak tertular virus asal Wuhan, China ini.

Melansir dari intisari.grid.id, sejumlah pakar di Indonesia mengemukakan hasil penelitiannya, dan hasilnya nyaris sama, mereka menyebut akan terjadi badai puncak covid-19 di Indonesia.

Menyusun dari GridHealth setidaknya ada beberapa ilmuwan di sini yang sudah menjelaskan penelitiannya.

Jika diurutkan sesuai dengan tanggal penerbitannya, berikut hasil studi penelitian tersebut:

  1. Badan Intelijen Negara (BIN) Tanggal 3 Maret

Pada tanggal 3 Maret, Mayjen TNI Afini Boer mengatakan pihaknya memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi 40-60 hari setelah pengumuman 2 Maret lalu.

Hal itu menunjukkan badai puncak Covid-19 akan jatuh pada tanggal 2-22 Mei 2020.

  1. Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB 19 Maret

Dilaporkan pada 19 Maret namun sudah diperbarui tanggal 23 Maret, para peneliti dari Institute Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran virus corona akan terjadi pada Mei 2020 atau awal Juni 2020.

  1. Joko Haryanto ST Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemprov DIY 24 Maret.

Hasil penelitiannya dari kasus Covid-19 di Indonesia, menghasilkan estimasi periode waktu puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari pada kisaran tanggal 12 Mei-12 Juni 2020.

Periode kritis akan muncul pada rentang 40-60 hari.

Sementara estimasi pemulihan akan terjadi secara nasional selama 120-150 hari sejak kasus pertama ditemukan.

  1. Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI 27 Maret

Hasil prediksinya menunjukkan jumlah kasus yang bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus dengan pertimbangan intervensi yang dilakukan pemerintah.

Prediksi tersebut diasumsikan pada 77 hari tepatnya pertengahan Mei 2020, Tim menggunakan patokan hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.

  1. Susanto Sastranegara, ilmuwan Matematika dari FMIPA UNS 28 Maret

Peneliti ini memprediksi badai puncak Covid-19 akan terjadi pertengahan Mei. Akhir dari pandemi ini tergantung kebijakan pemerintah.

  1. Prof Dr rer nat Dedi Rosiadi, SSi, MSC dari UGM tanggal 30 Maret

Penliti ini memperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua pada April antara 7-11 April. Dengan penambahan 185 pasien per hari.

Maksimum penderita Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 6.147 kasus.

Tiap peneliti menggunakan metode dan permodelan berbeda tetapi dengan sumber data yang sama. Sumbernya berasal dari penambahan harian data dari BNPB.

Nyaris semuanya menyebut antara April mendekati Mei pertengahan akan terjadi badai puncak, Covid-19 di Indonesia.[acl]

 

Shares: