News

Banjir di Pijay Akibat Krueng Meureudu Dangkal

MEUREUDU (popularitas.com) – Hujan yang mengguyur Kabupaten Pidie Jaya mengakibatkan dua kecamatan daerah setempat digenangi banjir pada Rabu, 23 Oktober 2019, sekira pukul 20.00 WIB.

Desa-desa yang digenangi banjir itu meliputi Gampong Pante Beuruene, Gampong Mancang, Blang Cut, dan Dayah Usen, Kecamatan Meurah Dua. Kemudian Kecamatan Meureudu, meliputi Gampong Mesjid Tuha dan Meunasah Lhok.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, M Nasir saat dikonfirmasi popularitas.com, Kamis, 24 Oktober 2019 mengatakan, banjir yang melanda Kecamatan Meurah Dua tersebut hanya berlangsung sekira tiga jam lamanya.

“Iya, tadi malam banjir, tapi langsung surut,” kata M Nasir.

M Nasir menyebutkan sejatinya hujan yang melanda Kabupaten Pidie Jaya kemarin malam itu tidak dengan intensitas yang tinggi. Hanya saja Krueng Meuruedu mulai dangkal, sehingga air kiriman dari pegunungan langsung meluber ke permukiman warga.

“Karena sungai milik itu Balai, jadikan tingkat nasional, jadi tugas kita melapor ke BPBA, dan BPBA yang melapor ke nasional,” jelasnya.

Kata dia, pasca banjir tersebut, pagi tadi pihaknya langsung menurunkan petugas BPBD Pidie Jaya guna membersihkan lumpur yang menggenangi jalan-jalan.

Namun pihaknya tidak menyalurkan bantuan masa panik karena tidak ada masyarakat yang menjadi korban.

Sementara, salah satu warga Gampong Meunasah Mancang, Kecamatan Meurah Dua mengatakan, banjir yang menggenangi permukiman warga bervariasi.

“Ada yang tingginya 50 centimeter dan setinggi pinggang orang dewasa dan 50 centimeter,” jelasnya.

Camat Meurah Dua, T Safrizal, dampak banjir tersebut hampir selurun ruas badan jalan digenangi lumpur.

“Kita sudah minta dua unit mobil pemadam untuk membersihkan lumpur, namun karena lumpurnya sangat parah tidak memadai menggunakan mobil pemadam, sehingga kita surati bagian aset meminta alat berat (greder) untuk membersihkan lumpur di ruas jalan,” kata Safrizal.* (C-005)

Shares: