News

Banyak warga Rusia ke Bali untuk hindari wajib militer

Banyak warga Rusia ke Bali untuk hindari wajib militer
Kepala Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM) Kantor Imigrasi Ngurah Rai Sandro Bobby Raymon Limbong (dua kiri) dan Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Ngurah Rai Gilang Danurdara (dua kanan) di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (10/3/2023) memberi keterangan kepada media terkait penangkapan dua WNA Rusia berinisial RK (tiga kanan) dan AG (tiga kiri) yang diyakini melanggar izin tinggalnya di Indonesia dengan menjadi instruktur mengendarai motor di Bali. ANTARA/Genta Tenri Mawangi

POPULARITAS.COM – Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, pihak imigrasi Bali mencatat ramainya kunjungan warga negara Rusia ke daerah tersebut. Hal itu patut diduga sebagai bagian dari upaya menghindari wajib militer.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Sandro Bobby Raymon Limbong, dalam keterangan persnya, dikutip dari laman Antara, Jumat (10/3/2023).

“Jadi memang ada kemungkinan besar ya seperti itu. Fenomena internasional dan yang sedang tren saat ini di Rusia dan Ukraina,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Sandro menyampaikan beberapa negara di Asia Tenggara seperti Indonesia khususnya Bali, dan Thailand diyakini menjadi tujuan favorit WNA Rusia dan Ukraina yang hendak menghindari perang.

Untuk kasus di Indonesia, Imigrasi Ngurah Rai pada minggu ini (8/3) menangkap satu keluarga beranggotakan empat orang asal Rusia yang tinggal melebihi masa izin tinggal yang diberikan oleh Imigrasi (overstay).

“Itu juga yang terjadi dengan empat warga negara Rusia yang overstay, sebenarnya mereka ingin pulang, tetapi mereka menghindari wajib militer. Oleh karena itu, mereka tidak pulang, overstay, dan akhirnya tertangkap petugas,” kata pejabat Imigrasi Ngurah Rai itu.

Empat warga negara Rusia satu keluarga yang ditangkap oleh Imigrasi Ngurah Rai itu masing-masing berinisial SM, KM, MS, dan AM. Sandro menambahkan izin tinggal empat WNA asal Rusia itu berakhir pada 16 November 2022.

Data Imigrasi Ngurah Rai, jumlah kedatangan warga negara Rusia melalui pos Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Januari 2023 sampai dengan Maret 2023 sebanyak 43.622 orang. Sementara itu, pada 2022 jumlah kedatangan warga negara Rusia ke Bali mencapai 59.854 orang.

Rinciannya, sejak ada pelonggaran pembatasan perjalanan akibat pandemi Covid-19 pada 2022, WNA Rusia datang ke Bali mulai Februari 2022 sebanyak 260 orang, kemudian pada Maret 508, April 1.206 orang, Mei 1.806 orang, Juni 2.274 orang, Juli 2.117 orang, Agustus 2.838 orang, September 4.162 orang, Oktober 9.756 orang, November 14.803 orang, dan Desember ada sebanyak 20.124 orang.

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Barron Ichsan saat jumpa pers di Denpasar minggu ini menyampaikan puncak kedatangan WNA Rusia di Bali pada Januari 2023 sebanyak 22.703 orang.

Dia menambahkan per pekan kedua Maret 2023 ada 14.617 warga negara Rusia di wilayah kerja Kantor Imigrasi Ngurah Rai, 7.682 warga negara Rusia di wilayah kerja Kantor Imigrasi Denpasar, dan 444 warga negara Rusia di wilayah kerja Kantor Imigrasi Singaraja.

Warga negara Rusia di Bali itu mengantongi empat jenis izin tinggal, yaitu izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal terbatas, dan VoA.

Pemerintah Indonesia mulai memasukkan Rusia dan Ukraina dalam daftar negara yang warganya dapat datang ke tanah air menggunakan fasilitas visa kunjungan saat kedatangan (VoA) pada April 2022 sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0603.GR.01.01 Tahun 2022. Walaupun demikian kebijakan tersebut baru berlaku per 30 Mei 2022.

Editor : Hendro Saky

Shares: