News

BMKG Aceh Pasang Alat Informasi Gempa Kurang 3 Menit

BMKG Aceh Pasang Alat Informasi Gempa Kurang 3 Menit

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh pasang 15 lokasi alat penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yaitu Warning Receiver System (WRS).

Sejak Tahun 2008 BMKG sudah memasang sebanyak 275 peralatan WRS. Mengingat peralatan WRS masih sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah dan kantor Lembaga/Kementerian terkait, maka pada tahun 2020 ini, BMKG kembali memasang WRS generasi terbaru di 315 lokasi  di berbagai wilayah rawan gempa dan tsunami di Indonesia.

“Untuk wilayah Aceh akan terpasang di 15 lokasi baik itu di Kantor BMKG, beberapa kantor Bupati , dan beberapa  kantor BPBD,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, Rabu (24/6/2020).

Harapannya, dengan adanya percepatan penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami. Maka akan dapat mempercepat respon dalam penanganan bencana, sehingga dapat memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat Indonesia.

WRS NewGen dapat menyajikan informasi dalam waktu kurang dari 3 menit bahkan bisa dalam waktu 2 menit setelah terjadi gempabumi. Karena informasi ini bersifat realtime, sehingga meskipun parameternya bersifat sementara.

Namun dapat digunakan oleh BPBD atau pemangku kebencanaan untuk segera mengambil respon cepat. Guna  melakukan langkah-langkah upaya mitigasi, sehingga diharapkan dapat mengurangi korban jiwa dan dampak gempa lainnya secara dini.

Wilayah Indonesia merupakan bagian dari jalur gempa dunia yang terbentang dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Flores, Alor, Laut Banda, Seram, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

Sebagai wilayah yang terletak pada jalur gempa aktif, kondisi fisiografi wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan 3 lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Ketiga lempeng tektonik tersebut bertumbukan dan bergerak secara relatif antara satu dengan yang lain, menjadikan wilayah Indonesia sebagai salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami di dunia.

Begitu juga dengan Aceh yang memiliki jalur gampa segmen Seulimeum dan Aceh. Kota Banda Aceh merupakan daerah yang paling rawan dengan gempa dan tsunami, karena menjadi tempat pertemuan dua patahan lempeng bumi dari kedua segmen tersebut.

Wilayah Indonesia memiliki banyak sumber gempa. Secara umum memiliki 13 segmentasi sumber gempa megathrust. Selain itu juga memiliki sebanyak 295 segmentasi sesar aktif. Berdasarkan kondisi tektonik yang kompleks ini, maka gempa dapat terjadi kapan saja dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan selama periode 2008-2019, rata-rata dalam setahun terjadi gempa sebanyak 5.818 kali, gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 sebanyak 347 kali dan 2 tahun sekali terjadi gempa berpotensi tsunami.

Terkait kondisi wilayah Indonesia yang rawan gempa dan tsunami ini, BMKG memiliki tugas dan kewajiban dalam menyediakan informasi gempa dan peringatan dini tsunami yang tertuang dalam UU No. 31 Tahun 2009, dan Perpres No. 93 Tahun 2019.

Kata Djati, WRS generasi terbaru yang tentu saja menggunakan teknologi terbaru ini memiliki nama baru yaitu “WRS NewGen” yang berbeda dengan WRS sebelumnya.

WRS NewGen merupakan terobosan baru BMKG dalam penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, yang memberikan informasi gempabumi secara lebih cepat karena bersifat “real time” otomatis dari BMKG.

Lokasi pemasangan WRS NewGen tahun 2020 ini mencakup Kantor Kementrian/Lembaga yang tersebut dalam Perpres No. 93 Tahun 2019 dan institusi yang terlibat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami seperti Kantor Pemerintah Daerah (BPBD), Kantor Media Televisi/Radio, serta Institusi terkait yang memiliki kerjasama dengan BMKG terkait sharing data dan informasi.

Dengan terpasangnya WRS NewGen ini diharapkan dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, Pemerintah Daerah, Lembaga/Kemeterian, Media, dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana. [acl]

Shares: