News

BMKG ingatkan potensi cuaca buruk di Aceh

Cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir dan angin kencang landa Aceh
Ilustari cuaca buruk. Foto: riau online

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca buruk yang bisa saja terjadi di Provinsi Aceh.

Forecaster BMKG Aceh, Stya Juangga Dirta dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (24/9/2022) mengatakan, berdasarkan prospek dinamika atmosfer, BMKG mengidentifikasi akan adanya potensi cuaca buruk hingga dua hari ke depan.

“Hujan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, akan terjadi di sejumlah wilayah di Aceh,” kata Stya.

Kondisi tersebut, katanya, dipicu oleh adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer berupa meningkatnya suhu muka laut (SST) di wilayah perairan barat Aceh.

Kemudian, Indian Ocean Dipole (DMI indeks) yang menunjukkan nilai negatif -0.99 juga berkontribusi signifikan dalam mendukung suplai uap air dan pembentukan awan di wilayah barat Sumatra, termasuk Aceh.

Di samping itu, beberapa indeks global lainnya juga bernilai signifikan seperti Rossby Equatorial, Kelembapan lapisan 850 HPA mencapai 80-100%, serta adanya belokan angin dan konvergensi.

Rentetan fenomena tersebut, katanya, berkorelasi dan mendukung peningkatan suplai uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia Bagian Barat termasuk Aceh, yang kemudian berkontribusi dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan-awan konventif yang dapat menyebabkan terjadinya hujan, kilat/petir dan angin kencang.

Stya menguraikan, beberapa wilayah dengan potensi tinggi di antaranya wilayah pesisir Barat Aceh (Aceh
Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan).

Kemudian, potensi juga terdapat di wilayah Tengah Hingga Tenggara (Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Subulussalam), serta wilayah Utara (Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang).

Sejalan dengan menguatnya potensi buruk, tambah Stya, pada sektor maritim juga perlu diwaspadai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 meter atau lebih di perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, dan Samudera Hindia Barat Aceh.

Potensi gelombang tinggi ini, jelas dia, sejalan dengan peningkatan kecepatan angin permukaan yang terjadi, tercatat mencapai lebih dari 32 knots di wilayah Lhoknga dan Ulee Lheue pada 21 September 2022 lalu.

“Serta diprakirakan masih terdapat potensi hingga 3 hari ke depan khususnya wilayah perairan barat Aceh dan sekitarnya,” ucap Stya.

Shares: