News

BMKG: Waspada gelombang hingga 2,5 meter di perairan Aceh

BMKG ingatkan masyarakat waspadai gelombang tinggi empat meter di perairan Aceh
Ilustrasi - Ombak menerjang batu grip di Pantai Muara Lasak, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (11/9/2021). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai agar mewaspadai gelombang tinggi lebih dari 4 hingga 6 meter terutama di samudera hindia. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp)

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan masyarakat, khususnya nelayan waspada potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di perairan Aceh pada 22-23 Agustus 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo, dikutip dari laman Antara, Selasa (22/8/2023).

Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari selatan-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Selatan Banten, Selat Makassar bagian selatan dan Laut Arafuru,” paparnya.

Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Nias.

Gelombang setinggi itu, kata dia, juga berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, Laut Flores, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan.

Kemudian, Selat Sumba, perairan selatan P. Sumba, Laut Sawu, perairan P. Sawu-Kupang-P. Rotte, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Bitung-Likupang, perairan Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan Baubau, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Kep. Banggai-Kep. Sula, perairan P. Buru-P. Ambon-P. Seram, Laut Banda, Laut Seram, perairan Kep. Sermata-Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, Samudra Pasifik Utara Halmahera.

Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter, disampaikan, berpeluang terjadi di perairan Kep. Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Sumbawa, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat-NTB.

Sedangkan untuk gelombang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten.

“Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” katanya.

Shares: