News

BNN ajak masyarakat Aceh ganti ganja ke tanaman produktif

BNN ajak masyarakat Aceh ganti ganja ke tanaman produktif
Ilustrasi ganja. FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Empat wilayah di Aceh, yakni, Aceh Besar, Aceh Utara, Bireuen dan Gayo Lues, akan dijadikan pilot project oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui program Grand Desaign Alternatif Development (GDAD).

Lewat program itu, nantinya BNN akan mendorong warga untuk mengalihkan perkebunan ganja menjadi tanaman produktif, seperti pinang, teh dan kopi.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Direktur Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, dalam keterangannya dikutip dari laman Antara, Rabu (4/10/2023).

Sebagai informasi, alternative development merupakan sebuah program pelatihan keterampilan (life skill) bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani tanaman ganja untuk beralih menjadi petani tanaman produktif lain.

Guntur menyampaikan, langkah tersebut perlu dilakukan mengingat masih banyak penanaman ganja di Aceh, serta semakin meningkatnya angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di Aceh setahun pakai menjadi 56.276 orang atau 1,45 persen pada 2021.

“Selain upaya pemberantasan, BNN melakukan pendekatan soft power di wilayah Aceh Besar, Aceh Utara, Bireuen, dan Gayo Lues,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Guntur juga mengajak seluruh pihak untuk terus meningkatkan kepedulian serta menggelorakan semangat juang melawan peredaran gelap narkoba.

“Kita juga terus melakukan penyuluhan, sosialisasi dengan masyarakat di Aceh. Karena ganja ini termasuk golongan narkotika,” kata Kombes Pol Guntur.

Untuk diketahui, dalam kurun waktu 2023 ini, BNN RI telah menemukan dan memusnahkan sekitar 20 hektare ladang ganja yang tersebar di beberapa kabupaten di Aceh.

Selain itu, BNN juga telah melakukan pemetaan via satelit bersama BRIN, dan menemukan sekitar 300 lebih titik di wilayah pegunungan Aceh yang rawan terjadinya aktivitas penanaman ganja.

Editor : Hendro Saky

Shares: